Semester I, Realisasi Anggaran DAU/DBH untuk Tangani Covid-19 Baru Rp4,2 T
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi anggaran earmarking Dana Alokasi Khusus/Dana Bagi Hasil untuk penanganan Covid-19 baru terealisasi Rp4,2 triliun hingga semester I-2021. Angka ini baru sekitar 11,9 persen dari total anggaran earmarking sebesar Rp35,1 triliun.
Untuk diketahui, anggaran earmarking DAU/DBH ini dibagi menjadi lima pos prioritas. Di mana masing-masing pos dialokasikan dengan jumlah anggaran berbeda-beda.
Misalnya saja, pertama untuk penanganan Covid-19 secara umum dialokasikan sebesar Rp10,7 triliun. Namun baru terealisasi 1,7 triliun atau sekitar 15.5 persen saja. Penanganan Covid-19 secara umum oleh pemda ini digunakan seperti untuk pengadaan obat dan suplemen vitamin, APD (Alat Pelindung Diri), serta pengadaan makanan tambahan untuk pasien isolasi mandiri dan petugas.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
"Untuk obat, suplemen, update pengadaan makanan tambahan itu dari Rp10,7 triliun baru Rp1,7 triliun dalam semester 1," kata dia dalam Rapat Kerja Bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7).
Kedua untuk dukungan operasional vaksinasi baru terealisir 5,8 persen. Di mana alokasi diberikan pemerintah untuk dukungan operasional vaksinasi mencapai Rp6,5 triliun, namun baru digunakan Rp400 miliar saja.
"Ini juga kami akan sekarang memobilisasi TNI-Polri maka kita akan menggunakan dana ini untuk kemudian kita kalau tidak terjadi kemajuan di intercept supaya terjadi akselerasi," kata dia.
Ketiga untuk dukungan PPKM kelurahan. Dari anggaran Rp1,1 triliun yang dialokasikan, ternyata baru terpakai Rp100 juta atau 8 persennya saja. Padahal kata Bendahara Negara ini, kunci keberhasilan PPKM ini ada di tingkat kelurahan.
Selanjutnya keempat, anggaran earmarking DAU/DBH ini juga diberikan untuk insentif tenaga daerah. Di mana alokasinya mencapai Rp8,1 triliun, dan hanya terpakai Rp900 miliar atau 11,1 persen saja.
Terakhir pemerintah juga mencoba membantu untuk mengakselerasi dan belanja kesehatan lain yang dialokasikan Rp8,7 triliun. Namun hingga semester I-2021 ini baru Rp1,2 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca Selengkapnya