Sempat belajar ke Pertamina, ini kunci sukses Petronas bisa lebih sukses dan unggul
Merdeka.com - Petronas sempat berguru ke PT Pertamina (Persero) terkait sistem pengelolaan industri hulu migas. Namun, saat ini perusahaan minyak dan gas bumi (migas) nasional Malaysia tersebut mengalami kemajuan dan lebih unggul dibanding Pertamina.
Vice President Malaysia Petroleum Management of Petronas, Muhammad Zamri Jusoh mengatakan, regulator seharusnya sensitif terhadap kebutuhan investor, salah satunya adalah perbaikan insentif fiskal yang diberikan Pemerintah Malaysia.
"Ada beberapa faktor kesuksesan industri migas malaysia, pertama evolusi rezim fiskal," kata Zamri saat menghadiri Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-42, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (3/5).
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Kenapa Hamzah Haz menjabat Menteri Investasi? Kemudian di tanggal 10 Mei 1999, ia mengundurkan diri dari jabatan menteri karena ada desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak duduk sebagai menteri.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Kenapa Petronas tertarik dengan blok migas di Indonesia Timur? Tak hanya Blok Masela, Petronas juga pasang mata terhadap potensi eksplorasi lain di wilayah Indonesia Timur. Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Bin Md Yusof menuturkan, pihaknya masih meyakini dengan potensi besar di wilayah Indonesia Timur.
Zamri melanjutkan, kunci berikutnya adalah inovasi dan keleluasaan yang diberikan Pemerintah Malaysia ke Petronas, untuk menentukan mekanisme pengelolaan hulu migasnya.
Menurut Zamri, Petronas sempat berguru dengan Pertamina terkait penerapan kontrak bagi hasil migas (Production Sharing Contract/PSC) Indonesia, namun Petronas melakukan inovasi menyesuaikan dengan perkembangan kondisi yang ada.
"Ada hal yang menarik Malaysia belajar PSC dari Pertamina. kita melihat contoh PSC Indonesia. Tapi sejalan dengan itu kami evolusi sesuai dengan kebutuhan," tutur Zamri.
Zamri mengungkapkan, Petronas melakukan berbagai terobosan untuk menggairahkan iklim investasi pencarian migas di negaranya, sehingga dapat menyesuaikan dengan tantangan pencarian migas seperti di laut dalam, lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore).
"Kami mulai skill yang kami miliki karena investasi itu meningkat dan demand meningkat, untuk bisa hadapi tantangan seperti laut dalam, Offshore dan onshore kita teruskan rezim fiskal, fix cost ke over cost rezim," paparnya.
Zamri melanjutkan, Pemerintah Malaysia pun melakukan penyesuaian insentif dana bagi hasil migas, dengan kondisi lapangan migas yang digarap investor. Seperti insentif pajak dan eksplorasi, serta pembagian bagi hasil untuk kontraktor lebih besar dari bagian pemerintah, untuk pencarian migas untuk pencarian migas di wilayah yang sulit. Sehingga kontraktor tertarik investasi dan merasa diuntungkan.
"Ada banyak lagi yang diproduksi kontraktor bisa mengambil lebih banyak. Kami diberikan otoritas penuh untuk putuskan apa rezim yang terbaik bagi kami. Peran pemerintah, ini diberikan insentif untuk pajak, juga insentif agar kontraktor dapat banyak untung dalam eksplorasi laut dalam," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui dukungan yang semakin kuat dari Pemerintahan Prabowo, akan membuat performa BUMN termasuk Pertamina semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendatangi kantor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) bersama mitra berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 melalui Malaysia Bid Round (MBR) 2023.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaMenurut dia upaya tersebut mencakup digitalisasi, pengembangan energi terbarukan, efisiensi operasional, penguatan SDM, dan tata kelola yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaExxonMobil berkomitmen untuk mendukung industri pertambangan dengan menawarkan berbagai solusi pelumasan demi meningkatkan produktivitas.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.
Baca SelengkapnyaLuhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.
Baca Selengkapnya