Sempat disindir Sri Mulyani soal anggaran, ini jawaban Menhub Budi
Merdeka.com - Pagu anggaran Kementerian Perhubungan pada tahun 2018 tercatat sebesar Rp 45,203 triliun atau turun 5,7 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp 47 triliun.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, penurunan tersebut harus dijadikan introspeksi oleh semua pihak sebab yang anggarannya menurun artinya karena penyerapan anggaran sebelumnya kurang maksimal.
"Penurunan itu untuk instropeksi kita. Apabila satu kementerian gak mampu menyerap anggaran tersebut maka akan dikurangi tahun depannya," kata Menhub Budi dalam acara Pembekalan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Kemenhub, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/2).
-
Apa yang akan dievaluasi Kemenhub? Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Nantinya, tim investigasi internal akan mengevaluasi kasus kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan bagaimana kaitannya dengan pola pengasuhan.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
Menhub Budi menegaskan, dalam hal kuasa penggunaan anggaran yang paling mudah adalah penyerapan, baru kemudian bagaimana mengefisienkan anggaran tersebut. "Realisasi daya serap posisi 6 Februari 2018 baru sebesar Rp 263,11 miliar atau 55 persen dari target anggaran akhir tahun mencapai 90 persen," ujarnya.
Selain itu, Menhub Budi mengungkapkan bahwa Kemenhub memiliki kewajiban mendapatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). "PNBP tahun 2016 Rp 6,68 triliun, tahun 2017 Rp 7,23 triliun atau mengalami kenaikan sebesar Rp 550 miliar dari tahun sebelumnya. Sedangkan target PNBP Tahun 2018 Rp 9,001 triliun dan posisi 31 januari 2018 sebesar Rp 614,011 miliar atau 6,82 persen dari target."
Sementara itu, untuk kegiatan kontraktual posisi pada akhir bulan Maret 2018 seluruh kegiatan strategis sudah dilelangkan, apabila masih terdapat kegiatan belum dilelangkan setelah Maret perlu ada justifikasi atau keterangan dan akan dilakukan evaluasi oleh Inspektur Jenderal dan Sekretaris Jenderal.
Untuk mencapai target-target tersebut, Menhub Budi memberikan beberapa tugas kepada seluruh jajaran Kemenhub.
"Hal-hal yang perlu diperhatikan guna mencapai target PNBP Tahun 2018 saudara sebagai kepala kantor/UPT di lingkungan kemenhub agar melakukan upaya peningkatan kapasitas dan volume pelayanan transportasi, meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap pemungutan PNBP melalui sistem pembayaran PNBP secara elektronik (simponi), meningkatkan pengawasan dan pengendalian internal baik aspek administratif maupun teknis dan menggali potensi yang dapat menghasilkan PNBP melalui konsesi dan optimalisasi pemanfaatan aset/BMN."
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut Kementerian Perhubungan merupakan salah satu lembaga yang penyerapan anggarannya kurang maksimal. Dia menilai, ada kelebihan anggaran yang diberikan sehingga membuat Kemenhub tidak bisa membelanjakannya secara maksimal.
"Ini cukup memberi ilustrasi mengenai kemampuan anda semua mengelola sebuah resource yang ada di tangan kita. There is no excuse, saya tidak bisa. Pagu anggaran dan penyerapannya Tahun 2010 kementerian ini anggarannya hanya Rp 17,8 triliun," kata Ani dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2019 di Ruang Mataram Gedung Karya Kemenhub, Kamis (1/2).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaAnggaran belanja pemerintah dinilai belum berkualitas.
Baca SelengkapnyaAda kecendurungan penurunan signifikan dalam izin penggunaan PNBP.
Baca SelengkapnyaTerdapat tujuh poin yang disampaikan dalam surat edaran efisiensi anggaran dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaDidapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaPak Bas langsung menimpali, bahwa yang meminta tambahan anggaran adalah Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya