Sempat Menguat, Rupiah Kembali Melemah ke Level 14.928 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah di perdagangan hari ini, Selasa (13/11). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.863 per USD, atau melemah tipis dibanding penutupan minggu lalu di level Rp 14.820 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus bergerak melemah usai pembukaan, dan saat ini Rupiah berada di posisi Rp 14.928 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penguatan terhadap nilai tukar Rupiah dikarenakan oleh beberapa faktor domestik maupun luar negeri.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
Dia mengungkapkan, faktor pendorong dalam negeri terhadap penguatan nilai tukar Rupiah ialah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik. Apalagi inflasi juga terus terkendali di bawah tiga persen.
Selain itu, instrumen BI mengenai aturan transaksi pasar Non Deliverable Forward (NDF) di dalam negeri atau Domestic Non Delivarable Forward (DNDF) juga diyakini menjadi faktor pendorong juga. "Pemantauan kami terkait dengan DNDF itu berkembang cukap baik suplay dan demand juga cukup berkembang, sehingga memang ini menambah kedalaman pasar valas dalam negeri," tuturnya
Bahkan, volume sejak dikeluarkan dan diberlakukannya DNDF pada 1 September 2018 lalu, tercatat sekitar USD 115 juta. "Dan suplay demand juga bergerak sangat seimbang dan membaik dan apa yang kita liat ini memang mekanisme pasar," kata dia.
Sementara itu, lanjut Perry, faktor luar negeri yang mendorong terjadinya penguatan mata uang Garuda ini adalah dengan meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. "Baik faktor global dan maupun faktor domestik tadi yang memang mendorong nilai tukar Rupiah bergerak menguat dan stabil. Sekali lagi ini adalah sesuai dengan mekanisme pasar," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya