Sempat Tertinggal, Kini Pertumbuhan Startup di Indonesia Lampaui Iran
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan pertumbuhan startup di Indonesia sangat pesat. Bahkan sudah melampaui negara Iran yang telah lebih dahulu mengembangkan startup.
Menurutnya, Indonesia telah tertinggal selama 10 tahun dalam hal mengembangkan startup. Iran telah mendorong pengembangan startup sejak tahun 2004. Sementara di Indonesia, startup baru merebak sejak tahun 2014.
Tidak mau tertinggal jauh, dia menceritakan Indonesia rajin menimba ilmu terkait startup dari negara lain seperti Korea Selatan, Jepang hingga Eropa. Bahkan Kemenristekdikti telah mengucurkan anggaran khusus untuk mendorong pertumbuhan startup di Indonesia. Tahun ini, dia menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk itu sekitar Rp 400 miliar.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
"Sekarang di Indonesia, saya belajar di Korea Selatan, Jepang maupun negara Eropa lainnya. Setelah saya pelajari, saya baca potensi Indonesia yang besar dan mampu. Jadi saya laporkan ke Pak Jokowi dan menyampaikan sekarang dianggarkan khusus untuk startup," kata Nasir dalam acara Indonesia Startup Summit, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/4).
Saat ini Kemenristekdikti mencatat ada 1.307 startup di bawah binaannya. Jumlah tersebut disebut jauh lebih banyak dibandingkan pertumbuhan Iran dalam 10 tahun. Dari 1.307 startup tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) yang sudah masuk industri dan calon perusahaan pemula berbasis teknologi.
"Yang 558 itu perusahaan pemula berbasis teknologi, yang sisanya adalah calon perusahaan pemula berbasis teknologi," imbuhnya.
Fakta tersebut membuat eksistensi startup di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. "Ini lompatan yang luar biasa dan yang selama ini tidak bisa kita abaikan begitu saja, betul-betul kita perhatikan. Dan dalam hal dalam daya saing, kita ini ada satu kenaikan yang luar biasa dalam riset dan inovasi. Ini yang selama ini tidak pernah mendapatkan perhatian yang serius," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami tantangan tersebut, ia menyatakan pertumbuhan startup berkembang pesat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.
Baca SelengkapnyaKenaikan UMP sebesar 6,5 persen dan PPN 12 Persen tidak linear dengan iklim pertumbuhan startup di Indonesia.
Baca Selengkapnya