Sepanjang Juli 2021, Ekspor Indonesia Turun ke 5 Negara Ini
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia sepanjang Juli 2021 mengalami penurunan terhadap lima negara. Di antaranya adalah China yang menurun tajam sebesar USD566 juta.
"Beberapa negara tujuan ekspor mengalami penurunan besar di antaranya ke China mengalami penurunan sebesar USD566juta," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Jakarta, Rabu (18/8).
Adapun penurunan tertinggi terjadi pada komoditas besi dan baja. "Ke China turun cukup tajam komoditasnya adalah besi dan baja dan bahan bakar mineral," kata Margo.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Nilai pasar pemain apa yang turun? Nilai pasarnya yang semula berada di angka 3 juta euro kini merosot menjadi hanya 1,5 juta euro, atau turun sebesar 50 persen.
Kemudian penurunan juga terjadi ke negara Jepang sebesar USD169 juta. Lalu ke Filipina, Thailand dan Amerika Serikat juga turut mengalami penurunan signifikan.
"Ke Jepang turun sebesar USD169 juta, ke Filipina sebesar USD136 juta, ke Amerika Serikat sebesar USD114 juta dan ke Thailand USD111 juta," jelas Margo.
Sementara itu, ada juga peningkatan ekspor terhadap negara lain. Beberapa di antaranya adalah India, Pakistan, Taiwan. Kemudian ada juga negara Mesir dan Italia.
"Peningkatan tertinggi terjadi ke India. Ada peningkatan sebesar USD272 juta, diikuti ke Pakistan sebesar USD91,6 juta lalu Taiwan sebesar USD88,6 juta, Mesir sebesar USD64,1 juta dan Italia sebesar USD58,2 juta," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca Selengkapnya