Sepekan dibuka, penukaran uang baru di Solo tembus Rp 1,2 triliun

Merdeka.com - Sepekan dibuka atau sejak 30 Mei 2017, realisasi penukaran uang baru oleh masyarakat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo mencapai Rp 1,2 triliun. Angka ini mencapai 30 persen dari proyeksi awal sebesar Rp 4 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, realisasi Rp 1,2 triliun tersebut meliputi penukaran uang pecahan kecil (UPK) di 86 kantor perbankan, mobil kas keliling dan penukaran secara kolektif dari sejumlah instansi.

"Penarikan UPK hingga memasuki minggu kedua ini sudah 30 persen, atau senilai Rp 1,2 triliun. Pada minggu ketiga dan keempat nanti penarikan diprediksi akan naik, karena Tunjangan Hari Raya (THR) sudah dibayarkan," ujar Bandoe, di kantornya, Kamis (8/6).

Bandoe mengatakan, dari seluruh UPK yang disediakan, pecahan kertas Rp 2.000 paling diminati masyarakat. Realisasi penukaran pecahan Rp 2.000 paling tinggi, yakni mencapai 53,6 persen. Kemudian pecahan Rp 20.000 sebesar 48,5 persen, Rp 5.000 dan Rp 10.000 mencapai 47,5 persen.

Manajer Area Bank Mandiri Solo, Linda Permata Sari mengemukakan, pihaknya menyiapkan 7 kantor untuk melayani penukaran UPK. Ketujuh kantor tersebar di Kota Solo sebanyak 3 kantor, Klaten, Boyolali, Sragen, dan Wonogiri.

"Sampai saat ini realisasi penukaran uang pecahan di Mandiri mencapai Rp 400 juta untuk satu kantor bank," jelasnya.

Untuk kebutuhan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2017, Bank Indonesia Solo menyiapkan Rp 4 triliun untuk kebutuhan penukaran UPK. Jumlah tersebut dinilai mencukupi untuk masyarakat Solo dan sekitarnya. Proyeksi tersebut berdasarkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,8 triliun.

Penukaran uang pecahan baru di bank hanya akan dilayani setiap hari Selasa dan Kamis. Selain itu, pada tanggal 12 dan 14 Juni, akan dilakukan layanan penukaran uang bersama oleh bank-bank umum. Salah satu lokasi penukaran uang bersama adalah di The Park Mall, Solo Baru dan Benteng Vastenburg.