September, Bulog jual beras sachet di seluruh Indonesia
Merdeka.com - Perum Bulog telah memproduksi beras kemasan dengan berat 200 gram. Dengan kemasan ini banyak masyarakat yang menyebutnya beras renceng atau sachet. Beras ini bisa untuk 3-4 porsi dalam tiap kali dimasak.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo, menjelaskan sebelumnya beras dengan kemasan baru ini diluncurkan di Jawa Barat dan hasilnya direspon positif oleh masyarakat.
"Di Jawa Barat ini sudah kemasannya 9 roll itu sudah habis. Kemudian Jawa Timur sudah produksi dan Sulawesi Selatan sudah produksi, artinya tanggapan atau respon masyarakat dengan beras renceng ini alhamdulillah cukup bagus," ujar Imam di Kementerian BUMN, Senin (9/7).
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Bagaimana cara Bulog menjual beras di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk stabilkan harga beras? Dirinya memastikan bahwa manuver yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi harga beras di pasaran, telah menunjukan hasil yang cukup signifikan untuk menurunkan harga pangan.'Harga saat ini termasuk di Sumatera Utara pada tingkat grosir sudah mulai turun, dan untuk harga di tingkat retail beberapa sudah mulai mengalami penurunan atau setidaknya tidak terjadi penurunan namun sudah tidak ada kenaikan lagi. Dan keseimbangan harga ini betul-betul menjadi concern pemerintah untuk bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi.', ungkapnya.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
Dijelaskan Imam, untuk wilayah Jawa Barat, Bulog sudah menjual beras rencengan ini mencapai 11 ton dan di Jawa Timur sebesar 8 ton. Secara bertahap, berbagai daerah ini mulai memproduksi beras dengan merek Beras Kita ini. Bulog menargetkan beras rencengan ini mulai beredar di seluruh wilayah Indonesia pada September 2018.
Sesuai dengan misi Bulog dan pemerintah, tujuan memproduksi beras rencengan ini untuk menjaga ketersediaan beras di masyarakat. Selain beberapa wilayah di Pulau Jawa tersebut, Bulog juga akan memproduksi dan mengedarkan beras yang dibanderol seharga Rp 2.500 per sachet ini di Bengkulu dan Nusa Tenggara Barat.
"Ilustrasinya karena berangkatnya dengan ketersediaan, yang paling gampang kalau kita coba jalan 1 km belum tentu orang beras ada, kecuali 1 km itu di pasar. Pertanyaannya kalau kita coba di toko-toko kecil itu yang paling ada apa, pasti non beras. Artinya kalau kita bicara kebutuhan pokok harusnya beras ada di titik-titik itu, jadi kemudahan masyarakat untuk akses beras," pungkasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dan kami berharap juga harganya bisa turun," kata Akhmd Kholisun,
Baca SelengkapnyaBeras SPHP sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga melalui retail-retail modern
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaProgram "Grebek Pasar" ini besutan Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memastikan beras SPHP tersedia sepanjang tahun, pada Senin (28/8).
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan minimarket hingga supermarket membatasi pembelian beras.
Baca SelengkapnyaBudi memastikan beras ukuran 1 kg akan secepatnya disalurkan karena saat ini sudah diproduksi.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP belakangan ini menjadi pilihan alternatif sejumlah konsumen di tengah terus melonjaknya harga beras.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP Bulog sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan retail modern sejak Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah mulai membagikan bansos beras 10 kilogram (kg) mulai Senin (11/9).
Baca SelengkapnyaSelain untuk meredam kenaikan harga, beras Bantuan Pangan ini juga dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaBulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca Selengkapnya