September, Jembatan Holtekamp selesai dibangun
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan kunjungan ke jembatan Holtekamp, Jayapura, Papua. Saat ini proses pembangunan jembatan tersebut sudah masuk tahap finalisasi.
Menteri Rini mengatakan, dirinya telah memantau perkembangan pembangunan jembatan, yang digarap olah tiga BUMN karya yaitu PT Hutama Karya (persero), PT Nindya Karya (persero), dan PT PP (persero) dan satu BUMN perkapalan PT PAL.
"Jembatan ini karena ini memang sinergi BUMN pembangunannya antara PP, Hutama Karya dan Nindya Karya dan PAL," kata Menteri Rini, saat meninjau jembatan Holtekamp, di Jayapura, Papua, Jumat (23/8).
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
Menurut Menteri Rini, jembatan tersebut dapat selesai pada September 2018. Namun untuk akses jalan lintas Holtekamp, dia menargetkan bisa diselesaikan pada Desember 2018.
Menteri Rini pun bangga kepada jajaran BUMN yang menggarap jembatan tersebut, karena jembatan sepanjang 732 meter di atas Teluk Youtefa didesain oleh anak bangsa. Jika jembatan tersebut telah beroperasi, maka akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jayapura ke perbatasan Skouw dari 2,5 jam menjadi 60 menit.
"Ini desain anak bangsa jadi insinyur kita sendiri. Insyaallah jembatan September selesai penuh tapi akses jalan Jayapura masuk Holtekamp Desember ini," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Progres pembangunan Jembatan Otista telah mencapai 87 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu infrastruktur baru di IKN nantinya akan menjadi penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan
Baca Selengkapnyajembatan utilitas di Jembatan Otista, saat ini sudah selesai pengerjaan dengan menggunakan sistem pengeboran kini dilanjut pengecoran.
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca Selengkapnya"Jadi kalau kira-kira 10 tahun terakhir Menteri PUPR seperti sinterklas bagi-bagi barang milik negara itu berapa banyak nilainya."
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.
Baca SelengkapnyaLuhut juga mengatakan bahwa dirinya bersama sejumlah menteri lainnya dalam Kabinet Indonesia Maju, akan segera pensiun dalam waktu 12 hari lagi.
Baca SelengkapnyaKetiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaSelain jalan, infrastruktur jembatan menjadi prioritas pembangunan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJembatan itu nantinya menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Jembatan Youtefa mampu mempercepat laju perekonomian di Jayapura, Distrik Muara Tami dan wilayah sekitar.
Baca SelengkapnyaNilai investasi jembatan ini sebesar Rp1,43 triliun.
Baca Selengkapnya