Serang Islam, orang kaya Arab menyesal dukung Donald Trump
Merdeka.com - Orang kaya Arab, Khalaf Al Habtoor mengutarakan penyesalannya karena mendukung Donald Trump. Dia menyesal karena ternyata Trump 'menyerang' Islam dengan mengatakan akan melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat.
"Saya dulu menulis artikel (di koran terkemuka) yang mendukung Donald Trump. Sekarang saya sudah muak dengan politisi ini, mereka telah menghancurkan Timur Tengah," ucap Al Habtoor seperti dikutip dari CNBC, Kamis (10/12).
Al Habtoor adalah ketua konglomerat Uni Emirat Arab di bawah naungan Al Habtoor Grup yang mempunyai dealer Aston Martin dan Bentley, serta hotel mewah di seluruh wilayah Dubai. Al Habtor juga membangun bandara di Dubai dan dia mengaku terkejut dengan komentar Trump yang malarang Muslim masuk Amerika Serikat.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
"Ketika dia (Donald Trump) bicara tentang muslim, dia menyerang mereka. Saya harus mengakui bahwa saya membuat kesalahan karena mendukung Pak Trump. Dia menciptakan kebencian antara Muslim dan Amerika Serikat," tegasnya.
Sebelumnya, bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, membela diri dari serangan berbagai pihak terkait idenya melarang muslim masuk ke wilayah AS. Dia berdalih, gagasan itu hanya meniru apa yang pernah dilakukan pemerintah Negeri Paman Sam pada Perang Dunia ke-II.
Trump berkaca pada peristiwa penyerangan Pangkalan Pearl Harbour oleh militer Jepang pada 7 Desember 1941. Selang beberapa hari seusai insiden itu, Pemerintah AS menahan semua orang Jepang yang berada di wilayahnya. Begitu pula warga Jerman ataupun Italia yang menjadi musuh sekutu. Lebih dari 110 ribu orang ditahan.
"Apa yang saya usulkan tidak berbeda dari kebijakan Presiden Franklin Delano Roosevert pada masa itu," kata Trump, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Rabu (9/12).
Trump melontarkan ide melarang muslim, baik mahasiswa, wisatawan, sampai pebisnis, masuk ke AS merespon penembakan massal di California. Peristiwa menewaskan 14 orang pekan lalu pelakunya adalah suami-istri imigran muslim dari Pakistan, Syed Farook (28) dan Tashfeen Malik (29). FBI mengatakan penembakan ini dilandasi motif teror.
Trump, pengusaha properti yang sempat menghebohkan Indonesia karena berpidato mengajak Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, mengatakan maraknya serangan teror dilakukan pelaku berlatar muslim tak bisa dianggap remeh. "Kita harus mencari tahu kenapa ada pihak dari golongan agama tertentu ingin meledakkan gedung-gedung kita, menghancurkan kota-kota kita," ujarnya.
Dalam bayangan Trump, kebijakan melarang muslim masuk ke wilayah AS bisa berlangsung sementara saja, asal sudah dipetakan secara jelas mana saja orang berpotensi melakukan teror. "Larangan ini bisa berlaku singkat, asal seluruh elemen bangsa kita bergerak cepat," kata Trump saat diwawancarai Televisi ABC tadi malam waktu setempat.
"Kebijakan ini juga tidak akan berlaku bagi warga muslim yang sudah menjadi warga negara AS, tapi sedang berkunjung ke luar negeri."
Ide Trump segera diserang oleh banyak pihak. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan Trump tidak pantas menjadi bakal capres setelah melontarkan gagasan diskriminatif tersebut.
Sesama bakal capres dari Partai Republik ikut menyerang Trump. Salah satunya Mantan Gubernur Florida, Jeb Bush, lewat akun Twitternya. "Rencana kebijakan (Trump) tidak serius. Beliau memiliki persoalan mental," tulis Jeb.
Marco Rubio, senator Republik yang juga maju dalam pemilihan capres partainya, menuding Trump punya gagasan yang akan memecah belah warga AS. Komunitas muslim dari seluruh dunia juga mengecam pernyataan Trump. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaKamal Harris yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS disebut berperan dalam perang genosida Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaBeberapa merek atau produk bahkan telah menyatakan diri independen setelah kampanye boikot di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTrump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok bernama ud.syafaat membagikan momen dirinya membuang semua produk pro Israel.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca Selengkapnya