Serangan Umum 1 Maret & 'operasi senyap' Jokowi naikkan harga BBM
Merdeka.com - 1 Maret menjadi salah satu tanggal keramat dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Tepat hari ini, 66 tahun lalu, segenap rakyat Yogyakarta merebut kembali ibu kota Indonesia dari cengkeraman Belanda.
Saat itu, ibu kota Republik Indonesia yang berada di Yogyakarta, dikuasai penuh oleh pasukan Belanda. Perang gerilya di bawah komando Letkol Soeharto membuahkan hasil. Yogyakarta berhasil dikuasai selama enam jam dan berita ini tersebar ke kantor-kantor berita internasional.
Setelah 66 tahun berlalu, bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret, pemerintahan Jokowi-JK juga melancarkan 'operasi senyap'. Dalam bentuk kebijakan. Pemerintah 'diam-diam' menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Bagaimana Jokowi memastikan harga TBS tidak naik turun? Sebab, akan diolah langsung di dalam negeri menjadi minyak makan merah.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
Ini bukan kali pertama Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM. Pada pertengahan November 2014 atau tepatnya sebulan setelah menjadi presiden Indonesia, Jokowi menaikkan harga BBM Rp 2.000 per liter. Saat itu Jokowi tampil di depan publik untuk mengumumkan secara langsung kebijakan ini, beserta alasannya.
Sangat kontras dengan kebijakan kenaikan harga BBM terhitung mulai hari ini, Minggu (1/3). Tidak ada pemberitahuan secara terbuka ke masyarakat. Pemberitahuan perihal kenaikan harga BBM hanya disampaikan melalui siaran pers ke media massa. Padahal, dulu Jokowi mengatakan siap berada di garis depan mengumumkan kenaikan harga BBM dan tak peduli kehilangan popularitasnya.
Ditetapkan, harga BBM jenis premium naik Rp 200 per liter. Dengan kenaikan tersebut, harga jual premium menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 6.600 per liter, untuk penugasan di luar Jawa dan Bali. Sedangkan untuk harga jual minyak tanah dan solar dinyatakan tetap dan tak mengalami perubahan. Solar tetap disubsidi Rp 1.000 per liter. Harga minyak tanah dan solar subsidi masing-masing tetap Rp 2.500, dan Rp 6.400 per liter.
Tidak ada penjelasan soal tak tampilnya Jokowi di depan publik mengumumkan kebijakan kenaikan harga BBM. Merdeka.com mencatat fakta di balik kebijakan pemerintah diam-diam naikkan harga BBM di saat rakyat masih dipusingkan dengan beban kenaikan harga beras sepekan terakhir. Berikut paparannya.
Keputusan pemerintah
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan kenaikan BBM jenis Premium memang tidak diumumkan seperti biasa oleh Presiden. Sebab, pemerintah tidak lagi memberikan subsidi pada BBM jenis premium. Dengan begitu, harganya mengikuti BBM non subsidi atau Pertamax.
"Itu keputusan pemerintah. Kita kan tinggal mengikuti saja," ujar Ali.
Harga premium seperti pertamax
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja tidak memberikan penjelasan. Dia hanya mengatakan bahwa harga premium sudah ditetapkan dilepas ke pasar alias tidak disubsidi.
Untuk harga BBM subsidi di Jawa, Madura dan Bali telah sesuai dengan harga keekonomian. "Premium penugasan luar Jawa bali ditetapkan pemerintah. Untuk Solar kan sudah disetujui dan ditetapkan DPR untuk diberikan subsidi tetap Rp 1.000 per liter," kata Wiratmaja melalui pesan singkatnya kepada merdeka.com, Sabtu (28/2).
Demi stabilitas ekonomi
Keputusan menaikkan harga BBM diambil dengan pertimbangan beberapa aspek. Mulai dari stabilitas sosial ekonomi pengelolaan harga dan logistik, hingga fluktuasi harga minyak dunia. Ketidakstabilan harga minyak terkait pertentangan pelaku pasar minyak menyikapi konflik di Libya dan masih tingginya produksi shale oil di Amerika serta kondisi masih lesunya perekonomian global.
Rata-rata harga indeks pasar minyak solar (MOPS Gasoil) sepanjang bulan Februari mengalami kenaikan pada kisaran USD 62-74 per barel, sementara MOPS Premium mengalami kenaikan pada kisaran USD 55-70 per barel.
"Demi untuk kestabilan perekonomian nasional, Pemerintah memutuskan bahwa harga BBM premium RON 88 di wilayah penugasan Luar Jawa-Madura-Bali yang sebelumnya Rp 6.600 per liter naik menjadi R 6.800 per liter," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (28/2).
Harga premium di Jawa-Bali lebih mahal
Harga premium di Jawa dan Bali ternyata lebih mahal dibanding di luar dua pulau ini. Seperti dilansir Antara, PT Pertamina (Persero) menetapkan harga premium nonsubsidi di wilayah Jawa dan Bali sebesar Rp 6.900 per liter mulai 1 Maret 2015 pukul 00.00 WIB.
Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir mengatakan harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya yang Rp 6.700 per liter.
Dia menegaskan, penetapan harga jual premium dibagi menjadi dua, yakni oleh pemerintah untuk premium penugasan di luar Jawa-Bali, dan Pertamina untuk premium umum di Jawa-Bali.
Warga marah pada Jokowi
Ini adalah kali kedua pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM. Sebelum ini, pemerintah menaikkan harga BBM pada pertengahan November 2014.
Tidak seperti biasanya, kenaikan harga BBM kali ini tidak secara langsung disampaikan ke publik. Kebijakan ini disampaikan melalui rilis dari Kementerian ESDM kepada media.
"Saya tidak tahu kalau besok harga BBM naik. Kebijakan kenaikan harga BBM kan menyangkut orang banyak, tapi tidak diumumkan. Terkesan ditutup-tutupi," ujar warga Cilandak Erlangga saat ditemui merdeka.com di SPBU kawasan Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, Minggu (28/2).
Erlangga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada pemerintahan Jokowi-JK. Gampangnya pemerintah memutuskan menaikkan dan menurunkan harga BBM seolah tidak memperhitungkan kebingungan masyarakat selaku konsumen. Sebagai catatan, pemerintahan Jokowi-JK sudah tiga kali mengubah harga BBM hanya dalam waktu kurang dari lima bulan masa kepemimpinannya.
"Harusnya tidak seperti ini. Baru saja diturunkan harganya, sudah mau naik lagi," keluhnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menambahakan pemerintah belum berpikir untuk membatasi BBM subsidi dalam waktu dekat
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaTidak bisa menaikkan suatu pajak tanpa harus memberikan solusi.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi mulai 1 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaMenurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBenny sebelumnya mengaku sudah mengungkap sosok T saat agenda rapat terbatas (ratas) yang kala itu dihadiri Presiden Jokowi dan Kapolri.
Baca SelengkapnyaRencana penggunaan dana BOS ini pertama kali diungkapkan oleh Menko Perekonomian Airlangga
Baca SelengkapnyaSalah satunya harga telur yang menurut Presiden Jokowi, sangat murah. Harga telur yang dimaksud yaitu Rp24.000
Baca Selengkapnya