Serikat Petani: Menteri Puan asal bunyi suruh rakyat miskin diet
Merdeka.com - Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyentil Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani yang meminta rakyat miskin untuk diet dan mengurangi makan nasi. Menurut Henry, pernyataan Puan tersebut asal bunyi karena masyarakat tidak ada makanan alternatif lain selain berasal dari beras.
Henry menilai, Menteri Puan mewakili pemerintah seharusnya memberi sosialisasi serta alternatif sumber makanan pokok jenis lainnya, tak melulu dengan beras.
"Yah, sekarang enggak buat warga miskin saja. Tapi seluruh masyarakat Indonesia memanfaatkan sumber makanan pokok yang lainnya, selain beras masih banyak lainnya," ujar Henry saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (29/1).
-
Apa alternatif pengganti beras? 'Pengganti beras kita ini bukan ke makanan lokal seperti singkong, ubi, tapi ini ke terigu, roti-rotian,' ujar Tauhid kepada merdeka.com, Rabu (4/10).
-
Apa saja sumber karbohidrat pengganti nasi? Sejumlah bahan pangan lokal sebenarnya merupakan sumber karbohidrat yang tak kalah baik atau bahkan lebih baik dari nasi.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Bagaimana cara mengubah kebiasaan konsumsi beras? 'Bisa dipaksa by system, misalnya di hotel, di restoran, di perjamuan makan sediakan ubi, jagung, dan pakan lokal lainnya,' kata Tauhid.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi beras? 'Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.' ungkap Sri Mulyani.
Henry mengungkapkan selama ini, pemerintah belum berhasil mengubah pandangan masyarakat terkait sumber karbohidrat selain beras. Apalagi, lanjutnya Indonesia merupakan negara dengan keragaman sumber karbohidrat yang lainnya.
"Kita selama cuma mengenal sebatas beras, padahal masih banyak lainnya, ada umbi-umbian, atau masih banyak lagi," tuturnya.
Henry juga mengkritik kebijakan pemerintah yang ramai menyosialisasikan warga untuk mengonsumsi gandum sebagai ganti beras. Menurut Henry, merupakan pola pikir tersebut salah, sebab gandum merupakan salah satu komoditas ekspor bukan komoditas lokal yang bisa ditanam dengan mudah.
"Itu juga salah, gandum. Lebih baik komoditas umbi-umbian," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memastikan akan menambah anggaran daerah untuk pengadaan beras miskin. Hal ini perlu dilakukan karena adanya peningkatan angka kemiskinan di Bali. Pastika juga langsung meminta kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani agar alokasi beras untuk rumah tangga miskin (raskin) di Bali dinaikkan.
"Tadi saya sudah berkonsultasi dengan DPRD Bali dengan Bappeda Bali untuk menambah kuota raskin di Bali karena dari data yang dikeluarkan oleh BPS Bali jumlah orang miskin naik dari sebelum yakni 4,7 persen menjadi 5,2 persen," ujar Pastika saat acara penyaluran program raskin/rastra tahun 2016 tingkat nasional di Bali, beberapa waktu lalu.
Puan Maharani yang hadir dalam acara penyaluran raskin langsung menjawab permintaan Gubernur. Sambil berseloroh, Puan meminta rakyat miskin untuk diet dan tidak makan terlalu banyak.
"Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," gurau Puan.
Menurut Puan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini tengah berupaya untuk mengurangi impor beras dari berbagai negara. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat bisa mengonsumsi pangan alternatif yang tidak hanya berasal dari beras.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tulus menduga ajakan untuk meninggalkan konsumsi beras juga karena menipisnya stok beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHal itu, menurutnya, dinilai sebagai langkah menurunkan angka diabetes pada anak yang semakin melonjak.
Baca Selengkapnya"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifkan tanah-tanah pertanian punya rakyat"
Baca Selengkapnya"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan
Baca SelengkapnyaMenteri Amran merespon kritik yang menuding program food estate merupakan proyek gagal.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar melakukan kampanye akbar di Lapangan Pajajaran, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/1).
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Surya Tjandra mengkritik program food estate
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti heboh isu izin kelola tambang yang diberikan pemerintah kepada ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaPuan juga meminta Pemerintah mengoptimalkan operasi pasar.
Baca Selengkapnya