Serius bangun bandara, pemerintah butuh minimal Rp 150 triliun
Merdeka.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk mencukupi pembangunan bandar udara anyar. Supaya jumlah infrastruktur transportasi udara memadai hingga 2020, dibutuhkan setidaknya Rp 150 triliun.
Hal itu diungkapkan Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas, Bastari Pandji Indra dalam diskusi di Jakarta, Kamis (3/4).
"(Dana Rp 150 triliun) untuk aviasi, kalau kita ingin punya skenario penuh dalam 5 tahun semua tersedia," ujarnya.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Kenapa Bappenas dibuat berkualitas? Berkualitas di sini merujuk pada perencanaan yang dihasilkan agar dapat menjadi acuan/pedoman bagi Kementerian/Lembaga/Daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan dan melaksanakan program dan kegiatannya masing-masing.
-
Apa tugas utama Bappenas? Kementerian PPN/Bappenas pada dasarnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Apa target PDB Indonesia dalam 5 tahun? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
Kebutuhan itu bisa dikurangi, jika pemerintah mendatang tak terlalu memprioritaskan pengembangan bandara bertaraf internasional. Tapi, tetap saja, kebutuhan anggaran bandara cukup besar. Hanya membangun 95 persen saja Bastari memprediksi pemerintah butuh dana Rp 130 triliun.
Oleh sebab itu, skema Kerja Sama Publik-Swasta (KPS) wajib didorong sebagai cara membangun kebutuhan infrastruktur Indonesia. Termasuk untuk pembangunan bandara. "Investasi kita bisa dapat dari swasta. Kita juga akan mendorong BUMN kita, lalu dari pemerintah tentu saja," kata Bastari.
Di luar kebutuhan membangun bandara, hingga 2020, Bappenas meyakini pemerintah perlu menyiapkan Rp 5.500 triliun dana APBN untuk membenahi infrastruktur secara umum.
Dana membangun infrastruktur berkaitan dengan transportasi diakui Bastari cukup besar. Sehingga sikap politik pemerintah setelah rezim SBY akan sangat menentukan.
Sebagai contoh, Bappenas memperkirakan hingga 2020, kebutuhan pembangunan Jalan mencapai USD 107 miliar, sedangkan pengembangan kereta api butuh USD 23,3 miliar.
Itu belum termasuk kebutuhan membangun transportasi perkotaan di kisaran USD 13,9 miliar, ataupun transportasi laut sekitar USD 47,2 miliar. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untuk efisiensi transportasi dan distribusi logistik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah.
Baca SelengkapnyaHeru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Baca SelengkapnyaProgram ini dinilai sangat membantu daerah yang terbatas anggarannya untuk membangun jalan.
Baca SelengkapnyaPJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak menampik Jakarta butuh anggaran hingga Rp600 triliun untuk bertransformasi menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaButuh waktu 8 tahun untuk pemerintah menyelesaikan 158 Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan telah menerima usulan anggaran Rp14,64 triliun untuk perbaikan jalan rusak.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) membelanjakan anggaran Rp700 miliar untuk Pusat Data Nasional (PDN) yang disalurkan melalui Kemenkominfo
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membangun groin di kawasan pesisir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) untuk mencegah abrasi.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembangunan IKN merupakan program Non Quick-Win.
Baca SelengkapnyaEstimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.
Baca SelengkapnyaDalam 3 tahun, APBN yang dialokasikan untuk pembangunan IKN tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca Selengkapnya