Seskab: Impor daging sapi tak ganggu APBN
Merdeka.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merekomendasi kepada Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk mengimpor daging sapi sebanyak 10.000 ton. Keputusan pemerintah mengimpor daging sebagai upaya menekan harga di pasaran yang naik jelang lebaran.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan impor daging sapi tidak mengganggu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Ini tidak mengganggu APBN. Ini kan mekanisme pasar. Bahkan sebenarnya BUMN, atau siapa pun menjalankan itu akan mendapatkan keuntungan," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/5).
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga kambing kurban mulai naik? Kini banyak penjual hewan kurban yang mulai menaikkan harga seperti penjual kambing di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
Politisi PDIP ini malah mempertanyakan melonjaknya harga daging di pasar. Dia menjelaskan, pengimpor membeli daging dari luar negeri seperti Australia dengan harga sekitar Rp 58.000, namun setibanya di Indonesia harga daging tersebut meningkat di harga Rp 120.000 hingga Rp 130.000.
"Sebenarnya dari sana itu harganya rendah tetapi kenapa di sini sampai jadi Rp 120.000 per kg, sementara di Malaysia, Singapura mereka bisa harga Rp 75.000, Rp 70.000. Indonesia harus bisa harga Rp 80.000," tegas Pramono.
Saat ini, kata Pramono, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan beberapa negara luar seperti Selandia Baru, Australia, India dan beberapa negara lainnya. Hubungan ini bisa dimanfaatkan untuk mengimpor daging sebelum lebaran.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaSudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca Selengkapnya