Setelah 12 Tahun, Pendapatan Negara di 2021 Bisa Tembus Target
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pendapatan negara pada tahun 2021 mencapai Rp 2.011,3 triliun. Jumlah tersebut telah melampaui target dalam APBN 2021 yakni 115,35 persen atau mengalami pertumbuhan sebesar 22,6 persen dibandingkan realisasi pada tahun 2020.
Dia menyebut pendapatan negara di atas 100 persen tahun 2021 menjadi pencapaian baru. Sebab selama 12 tahun, pendapatan negara tidak mencapai target yang ditetapkan APBN.
"Ini pencapaian di atas 100 persen pertama kali sejak 12 tahun terakhir," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-26 di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (30/6).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Dia menjelaskan capaian pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp 157,8 triliun atau 107,15 persen dari target yang ditetapkan. Sri Mulyani mengatakan dengan pencapaian ini menunjukkan pendapatan negara sudah melebihi kinerja di tahun 2019, sebelum terjadinya pandemi.
"Artinya di 2021 lalu penerimaan negara telah kembali pada level pra pandemi di tahun 2019 yaitu Rp 1.546 triliun," katanya.
Sementara itu, realisasi belanja pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 2.786,4 triliun atau 101,32 persen dari rencana dalam APBN. Belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 2.000,7 triliun dan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 785,7 triliun.
Berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja tersebut defisit anggaran 2021 sebesar Rp 775,06 triliun. Bendahara negara ini mengatakan realisasi defisit ini jauh lebih kecil dari yang dianggarkan tahun 2021.
"(Realisasi) tahun 2021 defisit 4,57 persen dari PDB. Ini jauh lebih rendah dari targetnya 5,7 persen dari PDB," kata dia mengakhiri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca Selengkapnya