Setelah 15 tahun, utang Djakarta Lloyd Rp 1,3 T akan dilunasi
Merdeka.com - Angin segar berhembus ke perusahaan pelat merah Djakarta Lloyd. Setelah 15 tahun terpuruk dalam pusaran utang, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran tersebut akhirnya bisa 'kembali berlayar' setelah pemerintah memberikan dana restrukturisasi utang sebesar Rp 1,3 triliun.
"Kita menghargai direksi Djakarta Lloyd yang baru saja keluar dari keterpurukannya sebab sudah 15 tahun mengalami kesulitan yang luar biasa. Tadi dilaporkan sudah saatnya bangkit lagi karena utangnya yang Rp 1,3 Triliun sudah bisa di restrukturisasi," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan usai rapim di Kantor RNI, Jakarta, Kamis (26/6).
Utang sebesar Rp 1,3 triliun akan dibayar selama 18 tahun dengan perpanjangan selama 5 tahun. Selama belum dibayar lunas, 100 kreditur akan menjadi bagian dari pemegang saham Djakarta Lloyd meski tanpa hak suara dalam RUPS.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa itu bunga pinjaman? Bunga pinjaman merupakan biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam ketika mengambil pinjaman dari lembaga keuangan.
"Dengan demikian, secara keuangan Djakarta Lloyd sehat lagi dan secara perusahaan ini mulai lari lagi," ucapnya.
Diakui Dahlan, utang perusahaan yang membelit hingga lebih dari satu dasawarsa membuat perusahaan tidak berkembang. Dahlan meragukan sebagian dari utang medium term note (MTN). Sebab perusahaan yang mengeluarkannya sudah tidak ada dan surat utang beredar di luar negeri. Meski begitu, Dahlan meminta direksi membawa perusahaan lebih kencang berlayar.
"Dan dulu untuk apa, terus terang selama ini saya meragukan. Tetapi dirut Djakarta Lloyd yang sekarang sudah berhasil menyelesaikan semua itu. Djakarta Lloyd sudah waktunya untuk bangkit kembali," jelasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta Lloyd punya utang sekitar Rp750 miliar. Jumlahnya pun beragam, ada yang ratusan juta hingga di atas Rp50 miliar.
Baca SelengkapnyaPerusahaan plat merah itu juga telah membayar pokok utang berbunga sebesar Rp11,3 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPN Jakarta Pusat telah memutus perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Djakarta Lloyd.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaNilai pelunasan pada 2024 sesuai dengan sisa surat utang yang masih beredar usai beberapa aksi korporasi, yang dilakukan manajemen.
Baca Selengkapnya