Setelah Korea, China akan Groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di RI
Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyebut, bakal ada satu perusahaan lagi yang melakukan groundbreaking pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Indonesia. Pembangunan rencananya akan dilakukan produsen baterai kendaraan listrik asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL).
"CATL kita lagi dalam proses, doakan Insyaallah tahun tahun ini juga sudah bisa kita memulai groundbreaking-nya," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (17/9).
CATL sebelumnya telah menandatangani investasi pengembangan Electric Vehicle (EV) battery dengan pemerintah pada akhir 2020. Rencananya investasi yang sudah mencapai tahap perjanjian bisnis ini akan menghabiskan dana mencapai USD5,1 miliar atau Rp72,4 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Siapa yang terlibat di PT Industri Baterai Indonesia? MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Motor Listrik apa yang dibuat di Indonesia? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
Bahlil menambahkan, masih ada sejumlah negara lagi yang rencananya akan berinvestasi industri mobil listrik di Indonesia. Setelah sebelumnya Konsorsium Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution juga sudah mulai membangun pabrik baterai mobil listrik senilai USD1,5 miliar atau Rp21 triliun di Karawang Jawa Barat.
Meski begitu, Mantan Ketua Hipmi itu tak ingin membocorkan negara-negara mana saja yang tengah melakukan penjajakan investasi mobil listrik di Indonesia selain Tiongkok dan Korea Selatan. Menurut dia, ada sekitar enam atau tujuh negara yang akan masuk ke Indonesia termasuk dari Eropa dan negara Asia Tenggara.
"Tunggu saya teken dulu baru saya umumkan. Kebetulan Kementerian Investasi punya satu pola, kerjakan dulu baik-baik, yakinkan dulu baik-baik, baru sampaikan kepada publik. Kalau baru masih dalam pikiran, kami belum berani untuk mengumumkan," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia, dan bahkan yang pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi USD 1,1 miliar," ujar Jokowi dalam siaran video virtual, Rabu (15/9).
Menurut dia, pembangunan pabrik ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi industri. Kehadiran pabrik baterai mobil listrik ini pun disebutnya jadi pertanda era kejayaan komoditas bahan mentah sudah berakhir.
"Kita harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas untuk masuk ke hilirisasi, masuk ke industrialisasi, menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi," imbuhnya.
"Karena itu strategis besar bisnis negara adalah keluar secepatnya dari jebakan negara pengekspor bahan mentah, melepaskan ketergantungan dari produk-produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan. Sehingga bisa memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi yang semakin tinggi," paparnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunjungan Menteri Rosan ke perusahaan-perusahaan ini dilaksanakan dalam rangka mengawal investasinya yang telah berjalan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHadirnya pabrik katoda LG di Batang menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaBahlil mengungkapkan semua proses hingga peresmian pabrik HLI Green Power Korea Selatan karena arahan dari Luhut.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai hal ini sebagai komitmen Indonesia agar bisa bersaing di kancah global.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaProses pembangunan pabrik dalam waktu 10 bulan pascapenandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga telah membangun industri daur ulang baterai motor listrik dan mobil listrik di Morowali.
Baca SelengkapnyaPusat Baterai EV Indonesia Bakal Dibangun di Morowali
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca Selengkapnya