Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setuju Dengan Prabowo, Ekonom Ini Sebut Indonesia Tengah Alami Deindustrialisasi

Setuju Dengan Prabowo, Ekonom Ini Sebut Indonesia Tengah Alami Deindustrialisasi Ilustrasi industri. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan Indonesia saat ini sedang mengalami kemunduran karena proses deindustrialisasi. Untuk itu, pihaknya ingin melakukan industrialisasi di Indonesia.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal menyetujui pendapat tersebut. Menurutnya, yang terjadi saat ini adalah deindustrialisasi dini.

"Betul, bukan deindustrialisasi saja tapi deindustrialisasi dini, dilihat dari pertumbuhan sektor manufaktur yg lebih rendah dibanding pertumbuhan PDB, 4 persen berbanding 5 persen," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/1).

Dia menjelaskan, deindustrialisasi sebenarnya juga terjadi di berbagai negara maju. Tapi yang berbeda adalah deindustrialisasi di negara maju terjadi setelah proses industrialisasi yang matang.

"Itu proses natural karena mereka telah melewati fase industrialisasi yang matang dan pendapatan per kapita sudah sangat tinggi. Masalahnya deindustrialisasi di Indonesia terlalu dini saat pendapatan per kapita masih pada kategori menengah-rendah," urai Faisal.

Menurutnya, faktor penyebab deindustrialisasi adalah daya saing industri nasional yang secara general lemah baik dalam bersaing di pasar domestik maupun pasar ekspor. Hal tersebut disebabkan oleh biaya produksi yang tinggi, seperti tingginya biaya energi dan logistik. Juga inefisiensi dalam proses produksi.

"Serta tidak sinkronnya insentif untuk mendorong perkembangan sektor manufaktur baik insentif fiskal maupun non fiskal," ungkapnya.

Tak hanya Faisal, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira pun menyetujui bahwa saat ini memang terjadi deindustrialisasi. Hal tersebut dapat dilihat dari turunnya kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB ke kisaran 20 persen, padahal kontribusi manufaktur terhadap PDB pernah menyentuh 26 persen.

"Kita terlalu cepat meloncat dari pertanian kemudian industri dan langsung ke sektor jasa. Imbasnya serapan tenaga kerja tidak optimal dan indonesia rentan masuk ke jebakan kelas menengah," jelas dia.

Hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kinerja sektor manufaktur antara lain, memperhatikan insentif yang sudah ada di paket kebijakan ekonomi XVI. "Evaluasi paket mana yang belum berjalan, kemudian tingkatkan koordinasi dengan pemda," imbuhnya.

"Permudah perizinan investasi sektor manufaktur melalui sistem OSS (online single submission). Dorong hilirasisi industri berbahan baku SDA misalnya sawit bisa diolah menjadi beragam produk turunan petrokimia. Ini juga untk tingkatkan produk ekspor bernilai tambah," ujar dia.

Program peningkatan ketrampilan SDM melalui pendidikan sekolah vokasi dan pemagangan pun perlu ditingkatkan sehingga skill yang dibutuhkan industri bisa match dengan tenaga kerja yang ada.

"Karena 60 persen tenaga kerja kita adalah lulusan SMP ke bawah. Pacu penerapan teknologi dan inovasi dibidang industri. Ini melalui kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini

Tren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Contoh Korea Selatan untuk Bisa Jadi Negara Maju di 2045
Indonesia Bisa Contoh Korea Selatan untuk Bisa Jadi Negara Maju di 2045

Dulu Korea Selatan terkenal dengan fesyen, industri tekstil, alas kaki, dan aksesoris. Tapi sekarang Korea Selatan terkenal dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya
Indef Ungkap Penyebab Industri Keramik Tanah Air Lesu
Indef Ungkap Penyebab Industri Keramik Tanah Air Lesu

Kondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan
Indonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan

Sudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi VII DPR Dukung Rencana Bahlil Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN
Anggota Komisi VII DPR Dukung Rencana Bahlil Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN

Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat melanjutkan program hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bandingkan Pengusaha dengan Pengamat Kerjanya Gerutu: Bisa Enggak Mereka Ciptakan Lapangan Kerja
Prabowo Bandingkan Pengusaha dengan Pengamat Kerjanya Gerutu: Bisa Enggak Mereka Ciptakan Lapangan Kerja

Prabowo mengatakan, masa depan bangsa terletak di pundak para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan

Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit

Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan

Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya