Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sewa 12 Pesawat Bombardier, Garuda Indonesia Akui Rugi Hingga Rp419 M per Tahun

Sewa 12 Pesawat Bombardier, Garuda Indonesia Akui Rugi Hingga Rp419 M per Tahun Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. ©2020 Liputan6.com/Tira Santia

Merdeka.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk mengakhiri operating lease dengan Nordic Aviation Capital (NAC) untuk sewa 12 pesawat Bombardier CRJ 1.000 yang jatuh tempo pada 2027. Ini dilakukan dalam kerangka efisiensi dan perbaikan fundamental dari struktur biaya perseroan, sebab peminjaman 12 pesawat sejak 2012 lalu ini telah membuat Garuda Indonesia banyak merugi.

"Kami sampaikan selama 8 tahun operasi ini kinerja operasional penggunaan pesawat ini walaupun utiliasi sudah di atas penggunaan indsutri tapi tetap saja tidak hasilkan keuntungan, atau ciptakan rugi yang cukup besar buat Garuda. Dan ke depan kami proyeksi kerugian akan muncul dengan menggunakan pesawat ini," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam sesi teleconference, Rabu (10/2).

Dia menjelaskan, kerugian pihaknya telah menanggung rugi lebih dari USD 30 juta atau sekitar Rp 419,9 miliar tiap tahunnya. Sedangkan biaya sewa pesawat sebesar USD 27 juta per tahun untuk 12 pesawat. "Apabila kita terminasi Februari sampai akhir masa kontrak (2027), kita akan saving lebih dari USD 220 juta. ini sebuah upaya untuk mengurangi kerugian untuk penggunaan pesawat ini di Garuda," terangnya.

Selain menekan kerugian, pemutusan kontrak ini juga karena pesawat tersebut tidak sesuai dengan space kebutuhan yang ada di pasar Indonesia. "Kami dari tahun ke tahun mengalami kerugian dengan menggunakan pesawat ini. Ditambah dengan kondisi Covid-19 memaksa kami tidak punya pilihan lain secara profesional untuk menghentikan kontrak ini," ungkapnya.

Status 12 pesawat Bombardier tersebut saat ini disimpan di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, dan sudah tidak digunakan mulai 1 Februari 2021 lalu. Sementara, untuk 6 armada CRJ 1000 yang saat ini dioperasikan dengan skema financial lease, juga telah diupayakan negosiasi bersama Export Development Canada (EDC) dengan mekanisme early payment settlement sesuai dengan kemampuan perusahaan.

"Saat ini Garuda Indonesia sedang menunggu jawaban dari EDC atas penawaran perusahaan untuk melakukan cash settlement sebesar USD 5 juta, dari total kewajiban Garuda Indonesia sebesar USD 46 juta," jelas Irfan.

"Kami manajemen Garuda Indonesia menyadari sekali penghentian secara sepihak ini mungkin akan ciptakan konsekuensi terpisah. Namun demikian secara profesional kami menyatakan siap tangani konsekuensi tersebut secara profesional," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta

PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.

Baca Selengkapnya
Eks Dirut Garuda Indonesia Dituntut 8 Tahun Atas Pengadaan Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600
Eks Dirut Garuda Indonesia Dituntut 8 Tahun Atas Pengadaan Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600

Jaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya
Spesifikasi Pesawat Polri Seharga Hampir Rp1 T Dibeli Bekas & Mendarat di Bandung Sejak April 2023
Spesifikasi Pesawat Polri Seharga Hampir Rp1 T Dibeli Bekas & Mendarat di Bandung Sejak April 2023

Pesawat dibeli dalam kondisi bekas dari perusahaan di Dublin, Irlandia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Mandala Airlines Terlilit Utang Hingga Pailit
Ternyata Ini Penyebab Mandala Airlines Terlilit Utang Hingga Pailit

Mandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.

Baca Selengkapnya
Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Komisaris Utama Garuda Indonesia
Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Komisaris Utama Garuda Indonesia

Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?
Garuda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?

Garuda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?

Baca Selengkapnya
Alasan Bos Garuda Minta Pemerintah Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Alasan Bos Garuda Minta Pemerintah Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Irfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Tunda Angkut Jemaah Haji karena Ada Kerusakan Mesin, Kemenag Kecewa dan Langsung Protes Keras
Garuda Indonesia Tunda Angkut Jemaah Haji karena Ada Kerusakan Mesin, Kemenag Kecewa dan Langsung Protes Keras

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024

Garuda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.

Baca Selengkapnya
Fantastis, Segini Harga Sewa Jet Pribadi yang Jatuh di Malaysia
Fantastis, Segini Harga Sewa Jet Pribadi yang Jatuh di Malaysia

Pesawat tersebut gagal mendarat dan menabrak sepeda motor dan mobil di jalan tol Malaysia.

Baca Selengkapnya