Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sharp dan LG Bakal Pindahkan Pabriknya dari Thailand & Vietnam ke Indonesia

Sharp dan LG Bakal Pindahkan Pabriknya dari Thailand & Vietnam ke Indonesia Pekerja Sharp. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua perusahaan elektronik asal Jepang dan Korea Selatan, yaitu Sharp dan LG akan merelokasikan atau memindahkan sejumlah pabriknya dari negara Thailand dan Vietnam ke Indonesia.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Janu Suryanto menyampaikan, Sharp akan merelokasi pabrik mesin cuci dua tabung dari Thailand ke pabrik yang ada di Karawang International Industrial City (KIIC). Rencananya, peresmian ekspansi pabrik Sharp akan dilakukan bulan depan.

"Jadi, nanti ada penambahan lini produksi. Ini juga untuk pasar ekspor. Mereka akan menyerap ratusan tenaga kerja," kata Janu sebagaimana dikutip siaran pers Kemenperin, Senin (17/6).

Sedangkan, LG akan merelokasi pabrik pendingin ruangan dari Vietnam ke fasilitas produksi yang ada di Legok, Tangerang. "Mereka akan mulai produksi dan mulai dipasarkan pada September 2019 sebanyak 25 ribu unit," ungkap Janu seraya menambahkan, selanjutnya, jumlah produksinya ditargetkan naik menjadi 50 ribu unit.

"Ya, paling tidak nanti bisa di ekspor (juga) ke ASEAN. Investasi Sharp dan LG sekitar ratusan miliar rupiah," ungkap Janu.

Kemenperin mencapat, industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang menyumbang cukup signfikan bagi total investasi di Indonesia. Pada triwulan I tahun 2019, industri pengolahan nonmigas berkontribusi sebesar 18,5 persen atau Rp 16,1 triliun terhadap realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Adapun tiga sektor yang menunjang paling besar pada total PMDN tersebut di tiga bulan awal tahun ini, yakni industri makanan yang menggelontorkan dana mencapai Rp 7,1 triliun, disusul industri logam dasar Rp2,6 triliun dan industri pengolahan tembakau Rp 1,2 triliun.

Selanjutnya, industri manufaktur juga menyetor hingga 26 persen atau USD 1,9 miliar terhadap realisasi penanaman modal asing (PMA). Tiga sektor yang menopangnya, yaitu industri logam dasar sebesar USD 593 juta, diikuti industri makanan USD 376 juta, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD 217 juta.

Sementara itu Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menilai, Indonesia memiliki peluang di tengah bergulirnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Sebab, Indonesia masih memiliki fundamental ekonomi yang kuat dalam menghadapi situasi global saat ini.

"Bagi Indonesia, sebetulnya perang dagang AS-China ini zero sum game, yang artinya tidak ada yang diuntungkan. Tetapi, di sini kita punya peluang. Adanya trade war ini, orang melihat negara kita berada di zona aman," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Menperin menjelaskan, Indonesia telah masuk zona aman investasi sejak 20 tahun lalu, yakni setelah berakhirnya Orde Baru dan dimulainya masa Reformasi. "Sebagai negara dengan kondisi geopolitik yang cukup stabil, Indonesia kini semakin diincar oleh investor asing," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) Global Ratings meningkatkan peringkat utang jangka panjang atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Dengan demikian, Indonesia kini memperoleh status layak investasi atau investment grade dari ketiga lembaga pemeringkat internasional, yakni S&P, Moody’s, dan Fitch.

Airlangga menambahkan, Indonesia sedang dipandang sebagai salah satu negara yang serius dalam mengembangkan ekonomi digital. Itu menjadi nilai positif tersendiri bagi para pelaku usaha dunia. "Bahkan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melihat Asia Tenggara terutama Indonesia bisa menjadi ground untuk digital economy," tuturnya.

Untuk itu, salah satu langkah yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional agar bisa lebih kompetitif dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. "Indonesia masih menjadi daya tarik untuk investasi industri berbasis elektronika, garmen, alas kaki, serta makanan dan minuman," imbuh Airlangga.

Menperin menunjuk contoh produsen elektronika Sharp Corporation dan LG Electronics, yang akan menambah kapasitas pabriknya di Indonesia. Produk yang bakal mereka hasilkan untuk tujuan ekspor dan domestik.

Menperin menyampaikan, pihaknya terus memantau perkembangan ekspansi atau perluasan pabrik LG dan Sharp tersebut. "Kami masih monitor sampai mereka realisasi. Pembahasannya sudah lama," ungkapnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Sharp Indonesia Resmikan Pabrik AC Senilai Rp582 Miliar di Karawang, Begini Penampakannya
FOTO: Sharp Indonesia Resmikan Pabrik AC Senilai Rp582 Miliar di Karawang, Begini Penampakannya

Pabrik AC Sharp yang berdiri di lahan seluas 3,5 hektare ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar.

Baca Selengkapnya
Keunggulan Kulkas Bottom Freezer GN-B389FLDM Punya LG
Keunggulan Kulkas Bottom Freezer GN-B389FLDM Punya LG

Kulkas terbaru ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus untuk diekspor ke 14 negara.

Baca Selengkapnya
Bocoran Kemenperin: Pabrik Sepeda Motor Listrik Bakal Dibangun di Karawang, Luas Lahannya 54 Hektare
Bocoran Kemenperin: Pabrik Sepeda Motor Listrik Bakal Dibangun di Karawang, Luas Lahannya 54 Hektare

Dia hanya mengatakan bahwa merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Segera Beroperasi Penuh, Pabrik INKA Banyuwangi Bakal Banyak Serap Tenaga Kerja Lokal
Segera Beroperasi Penuh, Pabrik INKA Banyuwangi Bakal Banyak Serap Tenaga Kerja Lokal

Dengan beroperasi secara penuh, pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi

Baca Selengkapnya
Bukan di Indonesia, Perusahaan Chip Terbesar Dunia Bangun Pabrik di Negara ini, Segini Investasinya
Bukan di Indonesia, Perusahaan Chip Terbesar Dunia Bangun Pabrik di Negara ini, Segini Investasinya

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) memutuskan untuk membangun pabrik di negara ini.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Mobil MG Dirakit di Indonesia Kuartal I 2024, Harga Jual Jadi Lebih Murah?
Akhirnya Mobil MG Dirakit di Indonesia Kuartal I 2024, Harga Jual Jadi Lebih Murah?

MG Motor Indonesia memulai pabrik perakitan pada kuartal I 2024. Model mobil listriknya termasuk.

Baca Selengkapnya
Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal
Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal

Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.

Baca Selengkapnya
Ratusan Produsen Mesin dan Elektronik China Jajaki Peluang Pasar Indonesia
Ratusan Produsen Mesin dan Elektronik China Jajaki Peluang Pasar Indonesia

Pameran mesin industri dan produk elektronik Indonesia yang menghadirkan inovasi dan kemajuan teknologi terkini di bidang mesin industri.

Baca Selengkapnya
Dekat Rumahnya, Intip Kisah Bagiyudin yang Semringah Bisa Kerja di KIT Batang
Dekat Rumahnya, Intip Kisah Bagiyudin yang Semringah Bisa Kerja di KIT Batang

Dia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.

Baca Selengkapnya
Kampus Luar Negeri Bakal Diundang untuk Didik Calon Tenaga Kerja Pembuatan Chip di Indonesia
Kampus Luar Negeri Bakal Diundang untuk Didik Calon Tenaga Kerja Pembuatan Chip di Indonesia

Kemenperin saat ini telah memiliki peta jalan industri padat karya terkait dengan sektor tekstil, elektronik, hingga sektor manufaktur lainnya.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI

Capaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.

Baca Selengkapnya