Shelter Ojek Online Diperlukan Agar Tak Ada Kemacetan di Halte MRT
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat. Dalam aturan tersebut, pengguna sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan aplikasi berbasis teknologi informasi (ojek online/ojol), shelter harus disediakan oleh perusahaan aplikasinya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono menyambut baik upaya penertiban yang coba dilakukan oleh pemerintah. Menurutnya, selama ini keberadaan ojek online tanpa shelter hanya membuat jalanan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tidak teratur, lantaran banyak para pengemudi yang berhenti sembarangan.
Apalagi, dengan mulai beroperasinya Mass Rapid Transit (MRT), dikhawatirkan setiap stasiun pemberhentian akan dipadati oleh sejumlah pengemudi ojek online. Sehingga akan menambah kepadatan di sekitar area tersebut. Oleh karenanya, penggunaan shalter khusus ini akan meminimalisir terjadi kepadatan lalu lintas.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Bagaimana cara driver ojek online melewati jalan tikus? Melintas di jalan tikus tak boleh ugal-ugalan. Sopan santun tetap dijaga. "Kanan kiri rumah orang, ada anak-anak yang main, bapak-bapak duduk pinggir jalan. Harus permisi ."
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
"Jangan sampai nanti stasiun-stasiun MRT itu berantakan seperti KCI (Kereta Commuter Indonesia) sekarang. Kalau berantakan susah kita aturnya, dan ini akan kita jadikan role model, kalau dia nanti tertib, rapi, otomatis nanti stasiun kereta api yang lain akan mengikuti," kata Bambang saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3).
Bambang mengatakan, paling tidak shelter-shelter tersebut nantinya bisa disiapkan baik dari pengelola MRT itu sendiri, Pemerintah Pusat, maupun Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Sehingga ketertiban pengemudi ojek bakal mendukung kelancaran arus moda transportasi massal lainnya.
"Pengoperasian MRT ini kan taglinenya ubah Jakarta, kalau ubah-ubah Jakarta, maka semua berubah. Jangan nanti MRTnya sudah on time, sudah melayani dengan baik, nyaman, tapi di terminal-terminal MRT berantakan," tegas dia.
Bambang menambahkan, pihaknya pun akan melakukan uji coba shelter ojek online di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas pada Kamis besok. "Makanya saya mau uji coba, katanya Go-Jek punya aplikasi mengatur dia bisa tertib asal ada PoA (point of interest) nya, saya tetapkan mereka akan kumpul di sana semua. Kita mau uji coba besok di Dukuh Atas, gojek nanti mau melakukan uji coba, kalau itu sukses mau kita pakai," pungkasnya.
Sebelumnya, shelter ojek online di Jalan Kartini, Pancoran Mas Depok mulai diujicoba. Keberadaan shelter ini untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di sekitaran Stasiun Depok setiap harinya. Shelter ini berada di sebuah lahan kosong tepatnya di samping Rumah Makan Steak Moen-moen.
Kepala Dinas Perhubungan Depok, Dadang Wihana, mengatakan untuk shelter ojek online baru dilakukan uji coba. Pihaknya juga melakukan rekayasa lalu lintas di sekitaran Stasiun Depok.
"Kita sedang tata Stasiun Depok lama, ada manajemen rekayasa lalu lintas dan baru uji coba memasukkan ojol ke shelter atau halte ojek online," katanya, Selasa (19/3).
Ujicoba dilakukan selama satu minggu ke depan. Dia meminta kepada aplikator untuk merelokasi sinyal ke dalam halte yang sudah disiapkan. Sehingga tidak ada lagi ojek online yang nunggu penumpang di pinggir jalan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaPenggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaRuas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat ditutup.
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaDriver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaKemacetan terjadi karena para pengendara roda dua berteduh dari hujan di underpass Mampang.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca Selengkapnya