Siap hadapi krisis, Jerman tak khawatirkan kondisi ekonomi China
Merdeka.com - Kondisi ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian. Ekonomi China melambat dan nilai tukar mata uang banyak negara mengalami pelemahan. Banyak negara yang khawatir dengan perlambatan ekonomi China karena negara tirai bambu tersebut merupakan salah satu konsumen terbesar di dunia.
Namun demikian, pemerintah Jerman mengaku tidak khawatir dengan kondisi China. Pejabat kementerian keuangan Jerman, Jens Spahn mengatakan tidak ada alasan untuk panik melihat kondisi China.
"Jerman adalah salah satu eksportir terbesar dunia. Industri mobil kita memang bergantung pada apa yang terjadi di China. Tapi kita tidak panik karena permintaan domestik kita tumbuh. Sejauh ini, selain pasar saham, tidak ada dampak akibat China," ucap Spahn seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Rabu (2/9).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Bagaimana De Javasche Bank Cirebon membantu ekonomi? Adanya gedung bank ini membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon, terlebih setelah terbentuknya otonomi khusus kota gementee Cheribon yang terbentuk pada 1 April 1906. Ketika itu, Cirebon yang sebelumnya dipimpin kasultanan, menjadi kotapraja.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
Pasar global beberapa waktu ini menghadapi volatilitas ekstrem yang dipicu gejolak saham dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi China.
Spahn yang dikenal sebagai tangan kanan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble ini mengatakan, Jerman masih akan tumbuh 1,8 persen sepanjang tahun ini. Meski demikian, dia mengakui ada gangguan kecil karena kondisi China dan negosiasi utang Yunani yang berlangsung dramatis pada awal musim panas ini.
"Kami masih bertanya-tanya, mengapa kita bisa baik baik saja sebagai eksportir sementara banyak yang berada dalam kesulitan," katanya.
Dia mengatakan, bahwa reformasi pasar tenaga kerja dan pensiun yang dilakukan Jerman belakangan ini membuat negaranya kuat. Bahkan dia sebut Jerman siap menghadapi krisis ekonomi global.
"Jadi kami pikir Jerman telah dipersiapkan untuk menghadapi krisis," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaKemenangan presiden terpilih Trump dan partai republik Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat masih memiliki kekhawatiran terkait kenaikan harga, pajak, dan pengangguran.
Baca SelengkapnyaAktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca Selengkapnya