Siap-Siap, Kimia Farma Bakal Luncurkan Rapid Test Murah di Pertengahan Agustus
Merdeka.com - Direktur Produksi dan Supply Chain Kimia Farma Andi Prazos mengatakan, pihaknya akan memproduksi alat tes cepat Virus Corona atau rapid test di bawah Rp100.000. Hal tersebut untuk menjawab sejumlah pernyataan yang menyebut rapid test milik perusahaan pelat merah tersebut tergolong mahal.
"Mudah-mudahan pertengahan Agustus kita bisa melaunching rapid test yang murah. Yang bisa membantu masyarakat sehingga menjadi life style, bisa membacakan test rapid dengan murah. Mudah-mudahan bisa kita jual di bawah Rp100.000," ujarnya melalui diskusi virtual, Jakarta, Rabu (29/7).
Andi mengatakan, sejak awal pandemi perseroan sudah berupaya menyediakan alat uji cepat Virus Corona di Denpasar, Bali. Produksi alat tersebut hingga kini masih terus berjalan untuk dapat disalurkan secara massal pada bulan yang akan datang.
-
Apa terobosan penelitian charge HP 60 detik? Teknik baru ini didasarkan pada pemahaman baru tentang pergerakan ion melalui superkapasitor. Mengutip Boy Genius Report, Rabu (5/6), salah satu peneliti menjelaskan bahwa kuncinya adalah membuat pergerakan ion lebih efisien. Dengan ini, pengguna dapat mempercepat pengisian dan pelepasan energi, sehingga memungkinkan pengisi daya yang dapat meningkatkan daya ponsel dari 0 hingga 100 persen hanya dalam satu menit.
-
Kapan tes darah ini akan tersedia? Para peneliti berharap bahwa dalam lima tahun, tes darah ini bisa digunakan untuk membantu mengarahkan pengobatan bagi pasien gagal jantung.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengembangkan alat deteksi kanker paru-paru ini? Mereka sedang mengembangkan sebuah alat diagnosis inovatif yang hanya memerlukan embusan napas untuk mendeteksi tanda-tanda kanker paru-paru.
-
Apa itu uji emisi? Uji emisi adalah pengujian untuk mengetahui kinerja mesin dan tingkat efisiensi pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor.
"Pengembangan rapid test, kita punya produksi rapid test di Denpasar, Bali. Saat ini tengah pengembangan produk rapid test untuk Covid. Sebenarnya yang rapid tes di Bali bukan hanya untuk Covid tetapi memang sejak awal Covid sudah kita kembangkan," paparnya.
Bantah Rapid Test Kimia Farma Mahal
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo membantah rapid test milik Kimia Farma mahal seperti yang ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir. Menurutnya, Kimia Farma memberikan harga sesuai anjuran pemerintah sebesar Rp150.000.
"Kita menyediakan rapid test termasuk di Cengkareng ya, kita mengikuti anjuran pemerintah yaitu Rp150.000. Itu sudah berjalan di 13 bandara dan 5 penyeberangan Ferry," paparnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaPembangunan pabrik yang berlokasi di Cikarang ini merupakan strategi global untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produk.
Baca SelengkapnyaDengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyakemudian indikasi kerugian di Indofarma Global Medika atas penempatan dan pencairan deposito beserta bunga senilai kurang lebih Rp35 miliar atas nama pribadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaAda indikasi pengeluaran dana dan pembebanan biaya tanpa dasar transaksi yang berindikasi kerugian Indofarma Global Medika sekitar Rp24 miliar.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaPendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.
Baca SelengkapnyaTaruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.
Baca Selengkapnya