Siap-siap, Twitter Mulai Hapus Centang Biru Pengguna yang Tidak Membayar Langganan
Merdeka.com - Setelah berbulan-bulan penundaan, Twitter telah mulai menghapus tanda centang biru dari pengguna terverifikasi yang belum mendaftar biaya layanan langganan Twitter Blue. Adapun, biaya langganan bulanan yang dikenakan sebesar USD 8 untuk centang biru serta sejumlah fitur lainnya.
Penerapan layanan berbayar ini setelah Elon Musk meluncurkan Twitter Blue tahun lalu, setelah membeli platform media sosial tersebut seharga USD 44 miliar.
"Setelah menunda tenggat waktu 1 April untuk mendaftar beberapa kali, Twitter pada hari Kamis mulai menghapus tanda centang dari ribuan akun lama, termasuk tokoh terkemuka seperti Paus Francis, Bill Gates, dan Kim Kardashian," tulis Aljazeera.com dikutip, Sabtu (22/4).
-
Siapa yang mendirikan perusahaan Twitter? Twitter merupakan platform micro-blog yang didirikan oleh Jack dorsey pada tahun 2006.
-
Logo Twitter sekarang apa? Elon Musk resmi mengganti logo burung biru Twitter dengan simbol X pada Senin (24/7).
-
Bagaimana Elon Musk mendapatkan keuntungan? Sejak saat itu, saham Tesla telah meningkat hingga sekitar 10 kali lipat, meningkatkan nilai saham Musk hingga lebih dari USD 100 miliar.
-
Kapan TikTok pertama kali diluncurkan? Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Kenapa Elon Musk mengubah sistem blokir di Twitter? Elon Musk berpendapat bahwa melarang seseorang untuk melihat unggahan publik dari orang lain adalah tindakan yang tidak rasional.
-
Apa batasan Twitter yang Elon buat? Dalam tweetnya yang dilansir dari BBC, Minggu (2/7), Elon mengatakan pengguna tak terverifikasi (atau tak berbayar) hanya bisa membaca 600 cuitan perhari dan kemudian ditambah menjadi 800 kicauan.
Organisasi terkemuka termasuk Human Rights Watch dan National Association for the Advancement of Colored People juga kehilangan tanda centang biru mereka. Namun, banyak pengikutnya yang mendukung tentang keputusan mereka untuk tidak berlangganan Twitter Blue.
Beberapa selebritas juga melayangkan protes ke Twitter untuk menjelaskan bahwa mereka telah mempertahankan tanda centang mereka tanpa membayar. Salah satunya penulis Stephen King.
"Akun Twitter saya mengatakan saya telah berlangganan Twitter Blue. Saya belum. Akun Twitter saya mengatakan saya telah memberikan nomor telepon. Padahal saya belum," tulisnya.
Banyak akun lembaga pemerintah, nirlaba, dan layanan publik juga kehilangan tanda centang. Ini tentu menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana publik dapat membedakan saluran informasi resmi dari akun lain selama acara publik atau keadaan darurat.
Banyak pengguna Twitter lainnya juga keberatan dengan perubahan oleh Elon Musk tersebut. Kebijakan ini dikhawatirkan akan mendorong penyebaran informasi yang salah dan berita palsu.
Diketahui, Twitter terpaksa menangguhkan peluncuran awal Twitter Blue pada awal November 2022 menyusul gelombang akun peniruan. Tetapi, Ekon Musk meluncurkan kembali layanan tersebut pada bulan Desember setelah perubahan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaSekarang logo 'X' itu berdiri kokoh di atap gedung kantor pusat setelah tulisan Twitter dihapus.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jelas apa alasan rencananya Bos Twitter melakukan rebranding. Tapi kuat dugaan ini jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTwitter kini berganti X. Elon Musk benar-benar serius terkait rencananya itu.
Baca SelengkapnyaDi tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca SelengkapnyaSetelah Elon Musk resmi meluncurkan rebranding platform media sosial Twitter dengan logo baru 'X', papan nama Twitter di luar kantor pusat mulai dilepas.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaSejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar
Baca SelengkapnyaTak hanya cuitan lama tapi gambar hingga link lawas yang diunggah sebelum Desember 2014 sudah dihapus dari platform X.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa mendapatkan gaji dari X, harus dipastikan dulu akun Anda layak atau eligible mendapatkan adsense revenue sharing.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca Selengkapnya