Siapa yang diuntungkan dari perang mata uang?
Merdeka.com - Ekonomi global belakangan ini diselimuti awan mendung karena melemahnya pertumbuhan ekonomi China. Selain itu, kebijakan China mendevaluasi Yuan juga menghantam ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia.
Langkah pemerintah China melemahkan Yuan mendorong perang mata uang (currency war). Buktinya, Vietnam juga ikut mendevaluasi Dong.
"Devaluasi yuan dan dong menimbulkan kekhawatiran terjadinya currency war," kata Pengamat Pasar Uang Farial Anwar ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (24/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
Nantinya, lanjut Farial, Negara anggota ASEAN lainnya bisa ikut latah mendepresiasi mata uangnya. Mengingat, China merupakan mitra dagang utama Asean. Farial tak bisa memastikan apakah Indonesia bakal terlibat perang kurs. Namun, yang pasti, perang mata uang di Asean bakal semakin menekan rupiah.
Akibat perang mata uang tersebut, nilai tukar beberapa negara anjlok parah. Real Brazil anjlok 28 persen terhadap dolar Amerika (USD) sepanjang tahun ini. Sedangkan Lira Turki juga melemah 20 persen, Peso Kolombia anjlok 23 persen. Tidak hanya itu, Rupiah juga anjlok 11 persen terhadap USD sepanjang 2015.
Melemahnya nilai tukar menjadi satu hal yang menakutkan. Namun, terkadang melemahnya nilai tukar malah diinginkan beberapa negara untuk mendorong ekspor.
China misalnya, negara ini sengaja mendevaluasi Yuan sebesar 2 persen untuk membuat produk ekspor mereka menarik di pasar internasional. Tentu saja, melemahnya nilai tukar akan membantu meningkatkan ekspor dan pada akhirnya dapat mengangkat perekonomian.
"Saya tidak terkejut jika dalam dua tahun nilai tukar mata uang masih melemah membuka cara untuk menggenjot kinerja ekonomi," ucap ekonom dari Capital Economics, Neil Shearing seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Jumat (4/9).
Bagaimanapun juga, melemahnya nilai tukar mata uang mencerminkan lemahnya fundamental suatu negara, setidaknya dalam jangka pendek. Bahkan, pelemahan mata uang menghidupkan kembali rasa takut akan krisis keuangan seperti tahun1997-1998.
Pada saat itu, salah satu pemicu krisis adalah devaluasi Baht Thailand yang anjlok 20 persen dalam satu hari. Krisis menggema ke seluruh pelosok bumi dan pasar saham internasional jatuh ke rekor terendah dan mengguncang kepercayaan investor kawasan selama satu dekade.
Namun demikian, pelemahan mata uang masih menguntungkan beberapa pihak. Berikut penjelasannya seperti dilansir merdeka.com dari CNN di Jakarta, Jumat (3/9):
China curi pertumbuhan ekonomi
Seorang pakar dari Wall Street, Mohamed A. El-Erian menyebut langkah China mendevaluasi Yuan baru-baru ini merupakan upaya untuk mencuri pertumbuhan ekonomi dari negara lain.
Penasehat utama dari Allianz ini mengatakan, langkah ini tentu mengkhawatirkan bagi negara lain yang jadi pesaing China dalam hal ekspor.
Langkah China ini kemudian diikuti Vietnam dengan mendevaluasi Dong untuk ketiga kalinya dalam tahun ini. Dua keputusan ini meningkatkan potensi perang mata uang, di mana pemerintah seluruh dunia sengaja melemahkan mata uang mereka untuk mendapatkan keuntungan perdagangan yang kompetitif.
Langkah ini tentu saja menyebabkan spiral berbahaya.
Waspadai pelemahan lanjutan
Meski menguntungkan beberapa pihak, pelemahan nilai tukar harus tetap diwaspadai. Ketika kebutuhan sehari-hari sebuah negara bergantung pada impor, ini akan sangat menyiksa. Venezuela contohnya.
Ekonomi Venezuela berantakan dan barang dasar seperti pembungkus makanan saja sulit di dapat. Venezuela selama ini sangat mengandalkan impor meski hanya untuk pembungkus makanan pinggir jalan.
Nilai tukar Venezuela anjlok parah setelah menderita hiper inflasi ekstrem. Tahun lalu, USD 1 setara dengan 82 Bolivar Venezuela. Namun baru-baru ini, USD 1 setara dengan 698 Bolivar Venezuela.
Bahkan, sebuah foto yang diposting di media sosial Reddit menjadi heboh setelah seseorang memegang empanada atau semacam makanan pinggir jalan dengan uang 2 Bolivar Venezuela. Foto ini dikomentari hingga 1.770 netizen.
Selain itu, kebutuhan seperti gula, susu dan tepung tidak mudah untuk didapat di Venezuela. Masalahnya, 70 persen dari barang konsumsi Venezuela datang dari impor, menurut laporan Brookings Institution.
Perang mata uang saat harga komoditas anjlok
Perang mata uang secara langsung berkaitan dengan melemahnya harga komoditas di pasar global yang telah terjadi dari beberapa waktu lalu.
Banyak negara seperti Brasil yang sangat bergantung pada ekspor komoditas seperti besi, tembaga, kedelai dan minyak. Hampir semua harga komoditas tersebut jatuh ke titik terendah dalam enam tahun terakhir karena anjloknya permintaan permintaan global terutama dari China.
Pelemahan nilai tukar dongkrak pertumbuhan ekonomi
Jika dikelola dengan hati-hati, negara yang mengalami pelemahan nilai tukar bisa saja tertawa karena meraup untung yang cukup menggiurkan.
Melemahnya nilai tukar pada akhirnya bisa memicu pertumbuhan ekonomi, setidaknya dalam dua cara. Pertama adalah, dengan melemahnya nilai tukar maka akan membuat harga barang ekspor lebih murah dan lebih menarik bagi pembeli asing.
Kemudian yang kedua adalah, melemahnya nilai tukar akan membuat barang impor lebih mahal, sehingga masyarakat akan beralih ke produk lokal secara perlahan.
Kedua aksi di atas pada akhirnya akan membantu pertumbuhan ekonomi. "Mereka harus melihat manfaat dalam perdagangan global," kata pakar pasar berkembang, Andrew karolyi.
Brasil misalnya, baru-baru ini jatuh ke jurang resesi ekonomi. Tapi, pada kuartal kedua, ekspor Brasil malah naik 7 persen, menurut Capital Economics.
"Ini memang tidak dan belum mengimbangi semua faktor negatif, tapi itu adalah secercah harapan untuk masa depan ekonomi Brasil." (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaKurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut melemah ke posisi Rp15.708 dari sebelumnya Rp15.675 per USD.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dirancang sebagai alat untuk menyerap berbagai shock absorber.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca Selengkapnya