Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Siapapun jadi dirjen pajak, saat ini hadapi situasi sangat berat'

'Siapapun jadi dirjen pajak, saat ini hadapi situasi sangat berat' Dirjen Pajak Sigit. ©2015 Merdeka.com/idris

Merdeka.com - Direktur Jenderal Pajak, Sigit Priadi Pramudito memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya per 2 Desember 2015. Sigit secara resmi telah memberikan surat pengunduran diri kepada Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, Senin (1/12).

Sebagai pengganti, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro melantik Staf Ahli Dirjen Pajak Kemenkeu, Ken Dwijugiastadi.

Direktur Eksekutif CITA (Center for Indonesia Taxation Analysis), Yustinus Prastowo menilai, siapapun sosok yang menjabat sebagai Dirjen Pajak saat ini dihadapkan pada situasi yang sangat berat. Kondisi perekonomian yang sedang turun hingga aksi kriminal di sektor perpajakan harus diselesaikan secara bersamaan.

Langkah Sigit melepas jabatan Dirjen Pajak dinilai sebagai sikap seorang ksatria lantaran realisasi penerimaan pajak masih jauh dari target, sementara waktu yang dimiliki untuk mengejar target pajak semakin minim.

"Saya kira siapa pun yang akan jadi dirjen pajak memang situasinya berat. Saya mengapresiasi sikap ksatria dan gentlement tanpa menyalahkan pihak lain. Bagi saya ini preseden baik untuk kekuasaan," ujar Pras kepada merdeka.com, Rabu (3/12).

Kondisi sulit saat ini menurut Pras merupakan waktu yang pas untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh di wilayah dan lingkup kerja Ditjen Pajak. "Saatnya ini dijadikan momentum pembenahan menyeluruh di DJP, supaya jangan ada korban lagi di masa mendatang," imbuhnya.

Pembenahan yang dimaksud Pras meliputi pembenahan kebijakan, regulasi, dan administrasi yang harus dilakukan secara bersamaan, dan melibatkan multipihak. Selain itu, pembenahan juga harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dalam rentang waktu jangka panjang.

"Target bukan ukuran satu-satunya. Maka presiden dan menkeu sebaiknya menetapkan target-target dan indikator reformasi pajak yang konkret dan terukur," tegas Pras.

Secara rinci Pras menyebut target-target yang dimaksud konkret dan realistis semisal tax ratio selama 5 tahun, peningkatan jumlah wajib pajak (WP), peningkatan kepatuhan pajak, peningkatan audit coverage, hingga peningkatan kompetensi pegawai. "Itu lebih fair," tutup Pras.

Seperti diketahui, setoran pajak masih kurang Rp 430 triliun dari target yang dipatok dalam APBNP 2015 sebesar Rp 1.294 triliun. Padahal, tahun 2015 hanya tinggal sebulan lagi. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar: Penerimaan Pajak Harusnya Diurusi Lembaga di Bawah Presiden, Bukan Dirjen
Ganjar: Penerimaan Pajak Harusnya Diurusi Lembaga di Bawah Presiden, Bukan Dirjen

Ganjar menjelaskan strateginya untuk meningkatkan rasio pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya
Tugas Berat Prabowo Tahun Depan: Bayar Utang Negara Jatuh Tempo Rp800 Triliun
Tugas Berat Prabowo Tahun Depan: Bayar Utang Negara Jatuh Tempo Rp800 Triliun

Permasalahan lainnya ialah potensi melebarnya defisit APBN 2025 akibat terbatasnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Mahfud Cecar Target Menaikkan Rasio Penerimaan Pajak, Gibran Analogikan Perluasan Kebun Binatang
Mahfud Cecar Target Menaikkan Rasio Penerimaan Pajak, Gibran Analogikan Perluasan Kebun Binatang

Gibran mengaku akan membentuk lembaga khusus untuk penerimaan negara yang dikomandoi Presiden.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi di Ratas RAPBN 2025: Harus Fokus, Tidak Semuanya Dikerjakan
Pesan Jokowi di Ratas RAPBN 2025: Harus Fokus, Tidak Semuanya Dikerjakan

Jokowi tidak merinci program apa saja yang harus difokuskan. Dia hanya pesankan program kerja dari presiden terpilih 2024 yang harus diakomodir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Target Penerimaan Pajak 2024 Capai RpRp2.307,9 Triliun, Ini 4 Strateginya
Jokowi Target Penerimaan Pajak 2024 Capai RpRp2.307,9 Triliun, Ini 4 Strateginya

Pendapatan negara di 2024 ditargetkan capai Rp2.781,3 triliun, di mana penerimaan perpajakan ditargetkan capai Rp2.307,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Tim Transisi Prabowo-Gibran Pastikan Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025
Tim Transisi Prabowo-Gibran Pastikan Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025

Dasco juga mengonfirmasikan jika setoran pajak tahun 2025 telah menghitung kenaikan PPN sebesar 12 persen.

Baca Selengkapnya
Pesan Sri Mulyani ke Anak Buah: Jaga Sikap dan Netralitas, Manusia Diatur oleh Tata Krama
Pesan Sri Mulyani ke Anak Buah: Jaga Sikap dan Netralitas, Manusia Diatur oleh Tata Krama

Sri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Harap Kabinet yang Dirancang Prabowo Banyak Tempatkan Profesional
Said Abdullah Harap Kabinet yang Dirancang Prabowo Banyak Tempatkan Profesional

Said Abdullah, mengingatkan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, supaya merealisasikan janjinya yang diucapkan pada masa kampanye.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Keras Sri Mulyani Tegur Anak Buah di Bea Cukai | Prabowo Ternyata Dipersiapkan Jokowi
TOP NEWS: Keras Sri Mulyani Tegur Anak Buah di Bea Cukai | Prabowo Ternyata Dipersiapkan Jokowi

Menteri Keuangan Sri Mulyani blak-blakan kasus barang kiriman impor dikenakanan pajak tinggi.

Baca Selengkapnya
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama

Selanjutnya, ada aspek daya beli masyarakat yang terus menerus menurun dari waktu ke waktu. Menurutnya, ini ada pengaruh dari ketatnya kebijakan fiskal.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.

Baca Selengkapnya