Siapkan Capex Rp950 Miliar, Laba PT Timah Terjun Bebas Jadi Rp50 Miliar
Merdeka.com - PT Timah Tbk menyiapkan dana Rp950 miliar untuk belanja modal tahun 2023 ini. Dana ini difokuskan untuk meningkatkan produksi tambang, hingga perawatan berbagai alat-alat tambang.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar Baswedan mengungkapkan, dana capex (capital expenditure) Rp950 miliar ini termasuk untuk belanja anak perusahaan. Pada saat yang sama, juga dialokasikan untuk perawatan.
"Kita mengalokasikan belanja modal tahun ini termasuk untuk anak perusahaan sekitar Rp950 miliar," ujar dia dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu (10/5).
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
-
Apa yang dilakukan pengelola tambang? “Kami berharap kepada pihak DR selaku DPO tolong kooperatif dan bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, sehingga terjadi peristiwa yang menyebabkan para korban tidak ditemukan hingga kini.“
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Di mana lokasi tambang timah terbesar di Asia Tenggara? Bukan di Luar Negeri, Tambang Timah Terbesar di Asia Tenggara Dulunya Ada di Belitung Siapa sangka jika tambang timah terbuka (open pit) terbesar di Asia Tenggara ternyata berada di Bangka Belitung.
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
Sebagai langkah menggenjot produksi, Umar menyebutkan perhatian perusahaan adalah perawatan kapal produksi. Tujuannya untuk mendorong hilirisasi timah mentah menjadi logam timah.
"Yang jelas alokasinya difokuskan untuk maintenance kapal produksi. Salah satunya juga untuk meningkatkan produksi timah industri dan mendukung hilirisasi. Concern kita adalah meningkatkan produksi untuk hilirisasi," bebernya.
Dalam memenuhi kebutuhan dana ini, Umar mengungkap sumbernya berasal dari kas perusahaan. Dia menegaskan menerapkan aturan yang cukup ketat untuk pemenuhan anggaran capex ini. Mengingat, ada upaya perusahaan untuk melakukan efisiensi kinerja. Harapannya, bisa berdampak positif pada kinerja perusahaan ke depannya.
"Kita terus terang ini bagian dari efisiensi. Jadi kita sangat ketat untuk anggaran capex, jadi benar-benar digunakan yang sangat berkaitan atau memiliki relasi dengan kuat terhadap peningkatan produksi, baik bijih logam maupun timahnya," terang dia.
Pendapatan dan Laba PT Timah
PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, PT Timah Tbk mencatatkan penyusutan dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan pada kuartal I 2023 menyusut 50,57 persen menjadi Rp2,17 triliun dari Rp4,39 triliun pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama turun 41,89 persen menjadi Rp1,90 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp3,28 triliun. Dengan demikian, laba bruto menyusut 76,26 persen menjadi Rp263,38 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp1,10 triliun.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp50,28 miliar turun 91,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp601,47 miliar.
Laba bersih PT Timah Tbk pada kuartal I 2023 turun 91,64 persen sebesar Rp 50,27 miliar dari Rp 601,46 miliar pada periode yang sama 2022.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).
Baca SelengkapnyaPT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaHasil kerja sama itu pun membuat aktivitas penambangan makin masif hingga akhirnya membuat negara rugi hingga Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaErick Thohir sebagai Menteri BUMN menargetkan setoran dividen 2024 kepada negara mencapai Rp85 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi.
Baca SelengkapnyaNama Mukti Juharsa mencuat dalam sidang lanjutan kasus korupsi timah dengan terdakwa Haervey Moeis.
Baca SelengkapnyaKenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah balik modal atau mencapai titik break-even dari pembelian saham Freeport sebesar 51 persen pada 2018.
Baca SelengkapnyaSaksi mengatakan PT RBT membina penambang rakyat dan membayar ke penambang atau kolektor bijih timah tersebut.
Baca SelengkapnyaBegini strategi Pertamina Hulu Mahakam untuk meningkatkan produksi minyak dan gas.
Baca SelengkapnyaAngka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca Selengkapnya