Siasat Malaysia kuasai pasar oleh-oleh kota besar di Indonesia
Merdeka.com - Serbuan produk impor ke pasar dalam negeri makin tak terbendung. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menemukan banyak produk makanan khususnya jajanan asal Malaysia membanjiri pasar dan pusat oleh-oleh. Khususnya di daerah perbatasan, seperti Batam.
"Saya prihatin mendapati produk makanan ringan yang jadi oleh-oleh kota Batam. Padahal itu produk Malaysia," ujar Puspayoga melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (9/2).
Sekilas oleh-oleh itu tak nampak buatan Malaysia. Sebab, kemasannya dibuat sedemikian rupa bagus dengan memakai ikon kota Batam seperti Jembatan Barelang. Hal serupa terjadi di kota Padang, dengan mengambil ikon rumah gadang, dan penari pendet untuk oleh-oleh kota Bali. "Saya kecewa menemukan hal ini," tegas Puspayoga.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa keunikan jersey timnas Indonesia? Salah satu pabrik yang memproduksi jersey timnas itu ada di Wonogori. Pabrik itu bernama Regarsport dan sudah ditunjuk langsung oleh Erspo untuk membuat jersey timnas Indonesia 'supporter version'.
-
Dimana ide kota kembar Jakarta - IKN berasal? Bambang menyampaikan, konsep twin cities ini awalnya dititipkan oleh ASPI kepadanya untuk disampaikan kepada pemerintah pusat.
-
Kenapa 'Kota Kembang' jadi simbol kebanggaan Bandung? Lagu ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Priangan dan tetap relevan di era sekarang.
-
Apa yang menjadi ikon utama Kota Lampung? Ikan Tuhuk atau Ikan Marlin cukup populer di kalangan masyarakat Lampung. Bahkan, sosok Ikan Tuhuk menjadi ikon utama kota tersebut.
-
Ibu kota negara mana yang mirip dengan Jakarta? Ibu kota negaranya mirip banget dengan Jakarta, ketiga, transportasi umumnya juga mirip banget seperti Trans Jakarta. Nama ibu kota tersebut sama dengan nama negaranya, hanya ditambahkan kata 'city' di belakangnya.
Ketidaksanggupan UMKM memakai kemasan bagus justru dimanfaatkan oleh produk asing. Karena itu Puspayoga berjanji mengambil langkah taktis agar kondisi itu tidak terus-menerus terjadi. Sebab, dipastikan berpotensi merugikan UKM lokal.
"Saya mendapati keluhan UKM bahwa mereka tidak bisa memakai kemasan yang bagus agar bisa bersaing dengan produk luar karena keterbatasan kuantitas. Artinya, pengusaha kemasan maunya UKM pesan dalam jumlah banyak semisal di atas seribu pieces, tapi UKM sanggupnya 500-700 pcs. Nah, akhirnya UKM ambil sederhana saja bentuk kemasannya," katanya.
Pemerintah menyadari produk dalam negeri kalah saing ketimbang produk serupa buatan asing. Salah satunya karena kemasannya yang kurang menarik dibanding buatan negara lain. Dia melihat perlunya pelatihan dan pendampingan bagi UKM, khusus untuk pengemasan.
"Kami juga berencana untuk membangun rumah kemasan di setiap provinsi yang dominan pelaku UKM-nya," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil yang didapatkannya pun begitu membuatnya terkejut. Seperti apa momennya?
Baca SelengkapnyaIbu Kota Malaysia ini menawarkan lanskap perkotaan yang megah dengan gedung pencakar langit menjulang tinggi.
Baca SelengkapnyaSuvenir ini tidak hanya menjadi kenang-kenangan bagi para tamu undangan, tetapi juga menjadi lambang kebanggaan nasional pada momen bersejarah ini.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaNggak hanya dikenal di Indonesia, kebaya juga jadi pakaian khas negara lain di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaOrnamen di pasar malam ini kental akan nuansa Jepang. Lalu ada juga klinik kesehatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia dengan keanekaragaman budaya, alam, dan sejarahnya, menawarkan keindahan wisata yang memukau bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaKeindahan kota dan fasilitasnya itu kemudian disuguhkan bersama produk lokal yang dimiliki Kota Madiun yakni Nasi Pecel.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaKarena terkenal akan desain yang rapi dan detail, pembelinya saat ini sudah sampai negara India hingga Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaNama perpustakaan itu bertujuan untuk mengenang jasa pujangga asal Riau keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hasibuan.
Baca Selengkapnya