SiCepat Bantah Keterlambatan Jasa Pengiriman Barang
Merdeka.com - Media sosial beberapa waktu terakhir diramaikan oleh kabar soal SiCepat. Setelah diberitakan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal terhadap kurirnya, sejumlah pengguna pun mengeluhkan jasa layanan pengiriman barang yang alami keterlambatan parah.
Chief Marketing Corporate Communication Officer PT SiCepat Expres Indonesia Wiwin Dewi Herawati mengatakan, sistem pengiriman barang mereka sejauh ini masih sesuai dengan perjanjian tingkat layanan atau service level agreement (SLA).
"Misalnya setiap layanannya, saat ini bisa kami pastikan bahwa untuk service level agreement masih tetap di atas 95 persen. Jadi tidak berpengaruh kepada level pengiriman," ujar Wiwin di kantor SiCepat, Jakarta, Rabu (16/3).
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Kapan PHK karyawan teknologi mulai terjadi? Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada 2024.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
"Bahkan untuk kenaikan jumlah paket dibandingkan bulan Februari, itu masih ada peningkatan sekitar 10 persen," dia menegaskan.
Wiwin pun tak menampik adanya pengiriman paket yang tidak sesuai target SLA. Namun, dari total 100 persen, itu hanya sekitar 3-5 persen saja. "Yang diberitakan saat ini mungkin hanya ada 1-2, itu pasti akan selalu ada yang soal masalah keterlambatan pengiriman," imbuh dia.
Dari segelintir kasus pengiriman barang yang tidak sesuai pesanan atau alami keterlambatan waktu tersebut, ia mengakui mungkin memang ada beberapa kesalahan, seperti pencantuman alamat kirim yang tak tepat dan sebagainya.
"Penyebabnya apa, misalnya karena map-nya salah, nomor tidak bisa dihubungi, ataupun karena cuaca dan sebagainya. Tapi secara data tidak ada perubahan," tutur Wiwin.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kena dampak karena sepinya paket, momen perpisahan kurir yang dirumahkan ini viral.
Baca SelengkapnyaSeorang kurir yang bekerja di wilayah Palembang mengalami nasib nahas saat dirinya tengah menjalankan tugas
Baca SelengkapnyaSesampainya di alamat yang dituju, kurir itu malah lupa membawa paket milik pelanggannya.
Baca SelengkapnyaAdapun kabar PHK ini disebut akan berlangsung pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca SelengkapnyaCOD adalah fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan.
Baca SelengkapnyaApes, dia kedapatan memperoleh order dari seorang wanita yang bersikap kurang baik.
Baca SelengkapnyaTelah menunggu 1 jam di pingir jalan, namun pemesan tak kunjung datang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta untuk tidak main asal menyebarluaskan atau viral di media sosial apabila menerima barang/jasa tidak sesuai dan ingin mengajukan keluhan.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaViral keluarga pasien mengamuk kepada petugas kesehatan
Baca Selengkapnya