Sidak maskapai di bandara, Menteri Jonan ngamuk di AirAsia
Merdeka.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mendadak menggeruduk kantor operasi sejumlah maskapai penerbangan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Jonan hendak memastikan semua maskapai mematuhi prosedur standar penerbangan.
Dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, yang pertama dituju Jonan adalah kantor Indonesia AirAsia. Di sini Jonan menyaksikan persiapan pilot sebelum terbang. Jonan memperhatikan prosedur pilot mendapat update informasi cuaca.
Salah seorang direktur AirAsia menjelaskan, selama ini pihaknya mendapat info cuaca dengan cara mengunduh dari website BMKG. Pilot tidak selalu mendapat briefing secara fisik dari Flight Operation Officet (FOO).
"Itu yang sudah berlaku secara internasional, mengambil info cuaca secara fisik dari BMKG itu cara tradisional," kata direktur itu.
Jonan manggut-manggut. "Kalau itu cara tradisional, kenapa Anda masih ambil laporan cuaca BMKG jam 7, setelah pesawat Anda terbang?" tanya Jonan merujuk kasus jatuhnya pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ8501 di teluk Karimata, akhir pekan lalu.
"Itu ya karena tradisional saja Pak," jawab direktur tersebut. Mendengar jawaban itu Jonan naik pitam.
Dia pun mengancam mencabut izin AirAsia jika tidak mematuhi aturan yang berlaku di industri penerbangan nasional dan internasional. "Kalau ada aturan Anda harus patuh, jangan coba-coba melawan. Bisa saya cabut izin Anda."
"Siap Pak, kami siap mengikuti semua regulasi dari Bapak," jawab perwakilan AirAsia singkat.
Jonan lalu bertanya pada seorang pilot senior AirAsia, "Anda lebih suka dibrief secara langsung oleh FOO atau membaca sendiri?"
"Kami lebih suka dibrief langsung Pak," jawab pilot tersebut.
Mendengar jawaban pilot itu, Jonan langsung meminta AirAsia untuk melaksanakan briefing langsung kepada pilot yang akan terbang. Termasuk pemberitahuan soal kondisi cuaca.
"Kalau jumlah FOO kurang, ya harus tambah. Keselamatan memang mahal, tapi kalau celaka seperti kemarin, lebih mahal lagi. Nyawa manusia tidak ternilai harganya," jelas Jonan.
Pihak Air Asia menyatakan siap melaksanakan perintah tersebut. Dari AirAsia, Jonan melanjutkan sidak ke kantor operasional Garuda Indonesia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaMaskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaJika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMaskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaPenumpang maskapai penerbangan Nam Air Giovani mengeluhkan sejumlah barang bawaan yang hilang setelah disimpan di bagasi.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJarang Orang Tahu, Ini Tips Beli Tiket Pesawat Bisa Hemat hingga 25 Persen
Baca Selengkapnya