Sido Muncul lakukan ekspansi ke pasar Filipina
Merdeka.com - Guna memperluas pangsa pasar Sido Muncul, khususnya Tolak Angin dan Kuku Bima Energi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk melakukan ekspansi ke pasar Filipina. Sebagai bentuk keseriusannya dalam menggarap pangsa pasar di sana, Sido Muncul telah mendaftarkan kedua produk tersebut ke Food and Drug Administration Philippines dan telah mendapatkan ijin edar pada 10 Oktober 2017 lalu untuk Kuku Bima Energi dan 16 November 2017 untuk Tolak Angin. Selain itu, Sido Muncul juga telah mendirikan kantor cabang di Manila, Filipina.
Pada 22 Januari lalu, Tim Sido Muncul dipimpin oleh Maria Reviani Hidayat selaku Marketing Vice Director Sido Muncul, mengajak para peneliti produk Tolak Angin melakukan pertemuan dengan 65 sub distributor di Filipina. Para sub distributor ini berada di bawah naungan Integrated Marketing & Distribution Services / IMDS OPCOM (MANCOM) yang merupakan distributor resmi Sido Muncul di Filipina.
Pertemuan diadakan pada Rabu (24/01)di Microtel Mall Of Asia, Macapagal Avenue, Pasay City, Filipina. Tim Sido Muncul yang hadir adalah Carlo Lukman Windarto Director Sido Muncul, Linawati Suteja General Manager Marketing, Ludwig Brasali Senior Marketing Manager Tolak Angin, Ipang DJunarko dari Fakultas Farmasi Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta, Edi Dharmana, Park Imunolog Peneliti Herbal & Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang.
-
Apa yang ditawarkan Sido Muncul Sari Kunyit Plus? Perpaduan kunyit dan black pepper di dalamnya dinilai dapat membantu meringankan gangguan lambung dengan lebih cepat. Menariknya lagi, karena Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus kini dikemas dalam bentuk mini soft capsule, sehingga membuatnya lebih mudah ditelan dan diserap oleh tubuh.
-
Apa bantuan dari Sido Muncul? Bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia, operasi sumbing bibir dan langit-langit gratis dari Sido Muncul dilaksanakan pada 16 Februari 2024 di Rumah Sakit PHC Surabaya.
-
Apa yang dipromosikan oleh Sido Muncul? Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong agar obat dan tanaman herbal dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk menuju Indonesia Sehat.
-
Bagaimana Sido Muncul bantu petani? Sido Muncul memiliki peralatan dan tenaga ahli yang bisa dimanfaatkan para petani dan pelaku UMKM. Mereka bisa melakukan pengujian atau uji stabilitas di fasilitas Sido Muncul, termasuk melakukan riset tanaman di laboratorium tanaman rempah.
-
Apa yang dilakukan Sido Muncul? Sido Muncul telah banyak melakukan riset tanaman, budidaya tanaman termasuk melakukan silang tanaman. Salah satunya adalah stevia rebaudiana.
-
Kenapa Sido Muncul bantu petani? “Sido Muncul akan terjun langsung membantu petani rempah,“ kata Irwan.
Dalam pertemuan tersebut, Sido Muncul memberikan pemaparan mengenai sejarah berdirinya perusahaan, pengenalan produk-produk Sido Muncul, hingga penelitian Uji Toksisitas dan Uji Khasiat pada produk Tolak Angin. Uji Toksisitas dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sido Muncul lakukan ekspansi ke pasar Filipina ©2018 Merdeka.comHasilnya, Tolak Angin aman dikonsumsi dalam jangka panjang sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Sementara untuk Uji Khasiat dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dan hasilnya Tolak Angin dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
"Dengan adanya pemaparan ini, dapat meningkatkan kepercayaan bahwa produk Sido Muncul aman dan berkhasiat, sehingga para sub distributor yakin dalam memasarkan produk-produk Sido Muncul," harap Marketing Vice Director Sido Muncul, Maria Reviani Hidayat.
Selain melakukan pertemuan dengan para Sub-Distributor Filipina, Tim Sido Muncul juga melakukan survei pasar di lima titik Wilayah Manila.
"Tujuan survei ini untuk melihat daya beli masyarakat, produk-produk kompetitor, harga pasar, dan cara masyarakat lokal melakukan transaksi jual beli," tambah Maria Hidayat.
Direncanakan pada April 2018 mendatang, produk Tolak Angin dan Kuku Bima Energi sudah dapat ditemui di berbagai outlet tradisional maupun modern di Filipina.
"Dengan upaya yang kami lakukan saat ini, diharapkan masyarakat Filipina bisa menerima produk-produk Sido Muncul, khususnya Tolak Angin dan Kuku Bima Energi. Apalagi masyarakat Filipina memiliki tradisi minum jamu yang hampir sama dengan Indonesia," kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat secara terpisah.
"Sebelumnya, Sido Muncul telah membuka kantor cabang di Nigeria dan Filipina ini merupakan negara kedua. Ke depannya, kami menargetkan untuk membuka kantor cabang di Malaysia, Vietnam, dan Guatamala," tambah Irwan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaDirektur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan produk unggulannya telah masuk ke 15 negara.
Baca SelengkapnyaSaintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga akhir tahun lalu Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar 33,6 miliar dolar AS.
Baca SelengkapnyaSebagai wujud nyata, Sido Muncul mengelola air limbah menjadi bahan bakar.
Baca SelengkapnyaSimposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaDalam iklan pariwisata tersebut, Sido Muncul memilih Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai lokasi pembuatan iklan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca Selengkapnya