Siemens gandeng Barata Indonesia produksi turbin pabrik gula untuk pasar Asia
Merdeka.com - PT Barata Indoensia (Persero) menggandeng Siemens Aktiengesellschaft dalam memproduksi turbin khusus untuk industri gula. Diharapkan ke depan Barata akan menjadi pemasok global bagi Siemens. Saat ini kemitraan ini baru sebatas pemasaran di beberapa negara Asia dan ASEAN.
Kerjasama ini dimulai dengan telah ditandatanganinya Strategic Alliance Agreement antara Silmy Karim sebagai Direktur Utama Barata Indonesia dan Simon Kemnitzer sebagai Head of Southeast Asia Sales Simens AG. Acara ini disaksikan langsung oleh Deputi Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
"Ini adalah kerja sama jangka panjang yang disebut strategic alliance untuk the new opportunities dalam bidang pabrik gula. Siemens dan Barata sudah memulai kerjasama di bidang pembangkit listrik dan dikembangkan menuju peralatan industri gula," kata Harry di Kantornya, Jakarta, Selasa (20/3).
-
Siapa yang BPH Migas ajak kerjasama? BPH Migas bekerja sama dengan berbagai pihak agar BBM dapat dinikmati masyarakat. Salah satunya adalah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
-
Apa bisnis utama Bara Indah Sinergi Group? Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, mineral, trading, dan shipping ini menyediakan banyak lowongan kerja.
-
Siapa yang terlibat di PT Industri Baterai Indonesia? MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong kolaborasi dengan SKK Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Bagaimana Bara Indah Sinergi Group mengembangkan bisnis nya? Awalnya, perusahaan ini berfokus pada trading batu bara dan kemudian memperluas operasionalnya dengan mengakuisisi tiga konsesi batu bara yang mendukung pertumbuhannya di Kalimantan Tengah.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
Sementara di kesempatan yang sama, Silmy mengaku untuk tahap awal, akan diproduksi lima turbin dari hasil kerjasama ini. Turbin ini akan dipasarkan di pabrik gula milik BUMN dan swasta. Untuk BUMN, yang akan menjadi pengguna turbinnya seperti pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero).
Menurut Silmy, potensi bisnis di produk ini ke depan masih cukup cerah mengingat banyaknya perusahaan swasta dan BUMN yang membangun serta merevitalisasi pabrik gulanya. "Kita ekspektasi industri gula di bidang turbin sekitar USD 100-200 juta dalam 2-3 tahun ke depan. Untuk total investasi pabrik gula diperkirakan dalam 3 tahun ke depan sekitar Rp 5-10 triliun," terang Silmy.
Selain itu, guna percepatan penguasaan teknologi, kerjasama dengan Siemens AG ini juga meliputi program peningkatan kapasitas SDM Barata melalui program internship serta pelatihan dalam bidang terkait.
"Apa yang akan kami lakukan adalah membangun kapasitas dengan menggunakan konten lokal serta meningkatkan kemampuan SDM sehingga mampu memasok ke negara lain," tutup Simon Kemnitzer sebagai Head of Southeast Asia Sales Simens AG.
Reporter: Ilyas Praditya
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembahasan mengenai hal ini diangkat dalam sesi pleno bertajuk 'Green Industry: Transitioning the Power Sector to Zero Emissions'.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga akan memenuhi kebutuhan Green Petroleum Coke PT Indonesia BTR New Energi Material yang mencapai 100.000 Metrik Ton (MT) per tahun.
Baca SelengkapnyaLuhut menceritakan, kesepakatan ekspor listrik dengan Singapura sudah dimulai melalui nota kesepahaman alias MoU pada Maret 2023.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan Pemerintah akan mempersiapkan transmisi multi channel menuju Singapura untuk mengurangi risiko perawatan dan pemadaman.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang selama ini terjalin dengan PT Surveyor Indonesia telah membantu mendorong pengembangan dan atestasi yang diperoleh atas produksi Duraquipt,
Baca SelengkapnyaPabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaIndonesia siap eskpor secara prekursor baterai kendaraan listrik untuk Tesla
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek ini menunjukkan kecepatan dan ambisi Vale Base Metals di bawah kepemimpinan CEO Deshnee Naidoo dan Chairman Mark Cutifani.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca SelengkapnyaHendrik mengharapkan dengan beroperasinya pabrik seamless tersebut akan menghemat devisa negara sebesar Rp15 triliun.
Baca Selengkapnya