Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siklus krisis dunia makin cepat, bukan 10 tahunan lagi

Siklus krisis dunia makin cepat, bukan 10 tahunan lagi krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Siklus krisis ekonomi dunia secara perlahan mengalami perubahan. Bila dulu dikenal krisis 10 tahunan, kini kondisi itu justru lebih cepat.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan, siklus krisis ekonomi 10 tahunan terakhir terjadi pada 2008. Krisis yang melanda Amerika Serikat (AS) dan menular ke sejumlah negara Eropa hingga saat ini masih dirasakan dampaknya hingga sekarang.

"Sebelumnya krisis setiap 10 tahun sekali. Tapi sejak 2008, krisis global yang dialami AS krisis itu terus berjalan. Krisis 2008 di AS kemudian jadi krisis di Irlandia, Eropa. Bahkan sampai sekarang terus terjadi," kata Agus di Jakarta, Senin (22/6).

Dampak paling dirasakan, menurut Agus, volatilitas kurs mata uang di negara berkembang. Penguatan mata uang dolar AS dalam 12 tahun terakhir justru makin menguat.

"Maka pengaruhi mata uang lain. Ini perlu diwaspadai karena krisis sumbernya beragam," katanya.

China menjadi salah satu negara yang terkena siklus krisis lebih cepat. Laju pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu ini beberapa kali mengalami koreksi. Dari 10 persen hingga menjadi 7,1 persen tahun ini.

"Di China terus tertekan baik investasi penjualan ritel maupun produksi," terangnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP