Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Simbiosis mutualisme dalam pencaplokan 50 persen saham PGE oleh PLN

Simbiosis mutualisme dalam pencaplokan 50 persen saham PGE oleh PLN Rini Soemarno. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana mencaplok 50 persen saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengklaim aksi korporasi ini untuk menciptakan simbiosis mutualisme dalam menggenjot pemanfaatan energi baru terbarukan di Tanah Air.

"Jadi tujuannya geothermal ini tidak lain dipakai untuk listrik. Penjual listrik adalah PLN. Nah, pengebor ke bawah adalah Pertamina," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/8).

"Karena itu saya minta ini menjadi partner berdua. Karena satu ada kekuatannya untuk mengebor, yang satu memang kuat di listriknya, transmisinya, marketing listriknya itu semua ada di PLN. Jadi 50:50, exactly," jelas dia.

Orang lain juga bertanya?

Menteri Rini memastikan, rencana pembelian sebagian kepemilikan saham ini tidak akan mengganggu rencana pembentukan holding energi.

"Tetap ada (di-holding Pertamina-PGN). Jadi PGE tetap bagian dari Pertamina. Jangan lupa, PLN juga tidak bisa sendiri karena dalam drilling itu ahlinya Pertamina. Tapi jual listrik bukan ahlinya Pertamina. Pertamina ahlinya jual BBM. Karena itu kami tekankan harus di-link dengan PLN," jelas Rini.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menambahkan salah satu manfaat yang akan diperoleh dari proses akuisisi tersebut adalah harga beli uap dari Pertamina akan lebih murah. Saat ini, harga belinya masih sekitar USD 11 hingga USD 13 per million metrik british thermal unit (mmbtu).

"Ya turun pasti (harga beli uap panas bumi), nanti untuk biaya panas bumi ini Insya Allah jadi turun biayanya. Mudah-mudahan bisa single digit (harga beli uap)," ucap Basyir.

Mantan Bos BRI ini juga menjelaskan, selama ini perseroan harus melalui tangan Pertamina terlebih dahulu untuk membeli uap. Namun, jika PLN telah memiliki setengah saham PGE maka PLN langsung bisa mengambil uapnya untuk kemudian dijadikan listrik.

"Dulu uapnya dari Pertamina, habis itu baru dibeli oleh PLN, oleh swasta. Nah kan sekarang bisa langsung dari perusahaannya (PGE) ambilin uap langsung dijadiin listrik," imbuh dia.

Namun, tambah Sofyan, hingga saat ini perseroan masih belum mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk mencaplok saham PGE. "Belum tahu (modal yang dibutuhkan untuk caplok PGE). Lagi dihitung," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi

Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Berbagi Jaringan Listrik Hijau dengan Swasta Lewat Skema Ini
Pemerintah Bakal Berbagi Jaringan Listrik Hijau dengan Swasta Lewat Skema Ini

Pemerintah kembali mengkaji skema power wheeling dalam RUU EBET.

Baca Selengkapnya
PLN Siap Kebut Pembangkit Listrik dari Panas Bumi
PLN Siap Kebut Pembangkit Listrik dari Panas Bumi

PLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Panel Surya, SIG Kolaborasi dengan PLN Kebut Transisi Energi Menuju Industri Hijau
Kembangkan Panel Surya, SIG Kolaborasi dengan PLN Kebut Transisi Energi Menuju Industri Hijau

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
Gebrakan PLN IP Wujudkan Energi Baru dan Terbarukan di Tanah Air, Mulai Tenaga Surya Hingga Bangun Pabrik Panel Surya
Gebrakan PLN IP Wujudkan Energi Baru dan Terbarukan di Tanah Air, Mulai Tenaga Surya Hingga Bangun Pabrik Panel Surya

Gebrakan tersebut mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia.

Baca Selengkapnya
Resmi Kolaborasi, PLN Sediakan Listrik Ramah Lingkungan untuk Pabrik Sawit Holding PTPN III
Resmi Kolaborasi, PLN Sediakan Listrik Ramah Lingkungan untuk Pabrik Sawit Holding PTPN III

PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group.

Baca Selengkapnya
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik

Medco Energi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun.

Baca Selengkapnya
PLN dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
PLN dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi

Indonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.

Baca Selengkapnya
ANTAM Bakal Pakai 112,9 Megawatt Listrik Energi Terbarukan di Smelter Feronikel
ANTAM Bakal Pakai 112,9 Megawatt Listrik Energi Terbarukan di Smelter Feronikel

Listrik energi terbarukan yang dipakai ANTAM dipasok oleh PT PLN.

Baca Selengkapnya
Inovasi Baru, Limbah Tandan Sawit Digunakan Jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara
Inovasi Baru, Limbah Tandan Sawit Digunakan Jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara

Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.

Baca Selengkapnya
Tekan Emisi Karbon, PLN Bakal Ganti Penyediaan Listrik dari PLTU ke EBT
Tekan Emisi Karbon, PLN Bakal Ganti Penyediaan Listrik dari PLTU ke EBT

PLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya