Sinar Mas klaim punya sistem canggih atasi kebakaran hutan
Merdeka.com - Asia Pulp And Paper (APP) Sinar Mas saat ini tengah menyiapkan sistem dan teknologi baru dalam mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di dalam maupun di luar wilayah konsesinya. Salah satunya dengan menggunakan sistem Incident Command System (ICS).
General Manager Fire Management APP Sinar Mas Sujica Lusaka mengatakan, perusahaan melakukan sejumlah langkah untuk menghadapi musim kemarau tahun ini, mulai dari perekrutan dan melatih anggota baru regu pemadam kebakaran (RPK), menerapkan sistem Incident Command System (ICS) dan membangun situation room.
Dia menjelaskan, situation room akan menghubungkan situation room yang tersebar mulai lingkup satuan kerja terkecil hingga region. Dengan cara ini seluruh rencana kerja, operasi, pengerahan orang, peralatan, hingga logistik terpantau langsung. Bahkan, hot spot, titik api dan cuaca juga bisa terpantau.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
"Sistem ICS ini membantu kami mengelola bencana lebih terarah, sehingga rentetan kerja bisa lebih fokus," ujar dia di Jakarta, Selasa (15/3).
Perusahaan juga mengoperasikan helikopter secara berpasangan untuk melakukan pemadaman dari udara. Heli pertama melakukan pengamatan dan pemanduan bagi heli kedua yang melakukan water bombing.
"Helikopter jenis Super Puma memiliki kapasitas angkut air untuk bombing hingga 4,5 ton, jika dibandingkan heli standar yang hanya menampung 600 liter air. Karena itu Super Puma harus dipandu dari udara agar dapat melakukan pemadaman lebih tepat, efisien dan aman karena di bawah juga terdapat regu yang melakukan pemadaman juga," jelas dia.
Sujica menambahkan, APP Sinar Mas juga menggunakan teknologi geothermal untuk mendeteksi dini titik api untuk mempercepat pemadaman. Teknologi yang berasal dari Australia ini akan digunakan pada akhir Maret.
Selain itu, perseroan juga menggembangkan pogram Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai upaya preventif dalam mencegah karlahut. Hingga 2020, ditargetkan ada 500 Desa Makmur Peduli Api di sekitar konsesi APP Sinar Mas.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, masih sangat minim jumlah perusahaan yang mengelola konsesi di Riau secara sukarela terlibat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan bersama pemerintah dan TNI-Polri. Akibatnya, kebakaran masih terjadi karena penanganan yang belum optimal.
"Ya perusahaannya itu-itu saja, dan ini harus jadi masukan bagi pemerintah daerah," kata Willem.
Dari sekian banyak perusahaan yang beroperasi di Riau, kata dia, yang berperan aktif dalam koordinasi sejauh ini baru dari dua induk perusahaan industri kehutanan, salah satunya APP Sinar Mas. Sedangkan perusahaan kelapa sawit tidak ada.
Pengamat Lingkungan dan Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ricky Avenzora menyebut, pendekatan hukum yang dilakukan pemerintah dalam mencegah kebakaran hutan tidak efektif. Buktinya, kebakaran dan titik panas di beberapa wilayah hutan Sumatera kembali muncul.
"Penyelesaian masalah kebakaran hutan dan lahan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang selama ini bersifat represif (pendekatan hukum) diduga kuat tidak akan berhasil," kata Ricky di Jakarta, Senin (14/3).
Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan, antara lain memberikan amnesti lingkungan dan merangkul pengusaha perkebunan.
"Amnesti lingkungan perlu diberikan sebagai isyarat kepada semua pihak bahwa pemerintah tidak takut dengan berbagai tekanan politik lingkungan global. Hal itu jadi salah satu indikator dan atribut kewibawaan Pemerintah yang sangat penting," jelas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaBantuan ini merupakan salah satu wujud aksi kepedulian korporasi kepada masyarakat serta upaya dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPersonel Polres Rohul dan Tim Satgas (Gabungan TNI dan MPA Desa Cipang Kiri) memadamkan kebakaran lahan di daerah Cipang Kiri.
Baca Selengkapnya311 hektare lahan di Kabupaten Inhu sempat terbakar dan berhasil dipadamkan dalam waktu 3 hari.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca Selengkapnya