Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Singapura jadi raja pemberi utang ke Indonesia Rp 721,6 triliun

Singapura jadi raja pemberi utang ke Indonesia Rp 721,6 triliun Ilustrasi Singapura. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) baru saja mengeluarkan data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Januari 2016, utang luar negeri Indonesia tercatat USD 308,05 miliar atau setara dengan Rp 4.034 triliun. utang ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan bank sentral sebesar USD 138,347 miliar serta utang luar negeri swasta sebesar USD 164,649 miliar.

Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, pemberi utang luar negeri terdiri dari tiga sumber yaitu negara dengan total utang mencapai USD 176,171 miliar, organisasi internasional dengan total utang mencapai USD 28,967 miliar serta lain lain dengan utang mencapai USD 102,911 miliar.

Dari sumber negara, Singapura menjadi raja pemberi utang ke Indonesia dengan total utang mencapai USD 55,098 miliar atau setara dengan Rp 721,6 triliun. Kemudian negara terbesar selanjutnya pemberi utang ke Indonesia adalah Jepang dengan total USD 31,554 miliar dan disusul China dengan total utang USD 13,64 miliar. Selanjutnya adalah Belanda dengan total utang USD 9,89 miliar.

Dalam data bank sentral masih banyak negara pemberi utang ke Indonesia di bawah USD 10 miliar seperti Hong Kong, Inggris, Korea Selatan, Jerman dan beberapa negara lainnya hingga total utang dari negara ini mencapai USD 176,171 miliar.

Sumber utang luar negeri Indonesia selanjutnya adalah organisasi internasional di mana IBRD menjadi pemberi utang terbesar dengan total USD 14,514 miliar. Kemudian disusul oleh ADB dengan total utang mencapai USD 9,259 miliar. Kemudian total utang Indonesia ke IMF mencapai USD 2,738 miliar serta beberapa organisasi internasional lainnya hingga total utang dari organisasi internasional ini mencapai USD 28,967 miliar.

Pemberi utang ke Indonesia selanjutnya adalah lainnya dengan total utang USD 102,911 miliar.

Dalam data BI, Indonesia masih tercatat memiliki utang ke IMF dengan nilai mencapai USD 2,73 miliar. Namun demikian, beberapa waktu lalu IMF membantah Indonesia masih mempunyai utang.

Adviser IMF, Benedict Bingham mengatakan Indonesia saat ini tidak memiliki utang dengan IMF. Adapun utang tercantum dalam data statistik utang luar negeri Bank Indonesia itu merupakan kuota penyertaan modal Indonesia dalam bentuk mata uang khusus IMF, biasa disebut special drawing rights (SDR).

"Berdasarkan dokumen perjanjian, alokasi SDR kepada seluruh negara anggota disesuaikan dengan proporsi kuota mereka di IMF. Ini dalam rangka menyediakan likuiditas tambahan buat negara anggota," katanya beberapa waktu lalu.

Utang luar negeri Indonesia juga berasal dari sumber lainnya dengan nilai mencapai USD 94,4 miliar.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Singapura Tanamkan Investasi Paling Banyak di Indonesia Selama 10 Tahun Jokowi
Singapura Tanamkan Investasi Paling Banyak di Indonesia Selama 10 Tahun Jokowi

Secara tren, investasi Singapura di Indonesia terus mengalami lonjakan selama beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang

Indonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.

Baca Selengkapnya
Daftar Terbaru 10 Negara Paling Banyak Utang, Indonesia Nomor Berapa?
Daftar Terbaru 10 Negara Paling Banyak Utang, Indonesia Nomor Berapa?

Utang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun

Realisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Menteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun

Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
BRI Jadi Institusi Keuangan Pertama di Indonesia dan Peringkat Empat di Asia Tenggara
BRI Jadi Institusi Keuangan Pertama di Indonesia dan Peringkat Empat di Asia Tenggara

BRI masuk dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

Baca Selengkapnya
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia

Realisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya