Singapura turut gencar latih tenaga kerja hadapi revolusi industri 4.0
Merdeka.com - Pemerintah Singapura, dalam menyambut revolusi industri 4.0, gencar melakukan pelatihan pada pekerjanya. Sebab, para pekerja ini juga yang bakal berperan mengoperasikan sistem industri.
"Pemerintah Singapura berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pekerja yang siap menghadapi revolusi industri keempat," kata Menteri Senior Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Koh Poh Koon, dalam konvensi Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP) di Singapore Expo, kemarin.
Pemerintah Singapura menyadari pentingnya keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam pengoperasian teknologi. "Revolusi industri bukan hanya teknologi tapi bagaimana meningkatkan kemampuan pekerja," imbuhnya.
-
Bagaimana Jerman dan Indonesia berkolaborasi dalam transformasi digital? MoU ini merupakan kelanjutan dari forum tahunan Indonesian-German Digital Dialogue (IGDD) yang pada tahun 2023 menghasilkan Joint Declaration of Intent (JDoI) on Cooperation in the Field of Digitalization.
-
Bagaimana Kemendag meningkatkan kerja sama ekonomi digital dengan Singapura? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Kenapa Kemendag setuju membentuk kelompok kerja dengan Singapura? “Saya setuju dan mendukung inisiatif dibentuknya kelompok kerja tersebut karena volume perdagangan Indonesia dengan Singapura yang cukup besar serta sebagai tetangga dekat dalam lingkup ASEAN,“ jelas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kenapa Kemendikbudristek mendorong kolaborasi industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
-
Bagaimana teknologi di Singapura membantu perusahaan? Pertumbuhan AI, peningkatan fokus pada keamanan siber dan peralihan yang berkelanjutan menuju digital mengarah pada pertumbuhan pekerjaan teknis
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Koh juga mengungkapkan bahwa Singapura telah menggandeng Jerman dalam kerjasama bidang akademik dan industri. Kerjasama ini dilakukan antara Badan Sains, Teknologi dan Penelitian Singapura (A*STAR) dan Kementerian Pendidikan dan Penelitian Jerman.
Tujuan kerjasama ini adalah untuk menjalin kolaborasi institusi pemerintah dan swasta melalui proyek sains bersama. Kerjasama 2+2 itu juga memberikan peluang perusahaan Singapura untuk merambah pasar internasional. "Ini untuk memperkuat kerjasama Litbang di Singapura dan Jerman," ucapnya.
Melalui A*STAR Singapura juga meluncurkan platform Industrial Internet of Things Innovation (I³). Dengan target mempercepat pengadaptasian teknologi internet dan solusi dalam industri. "Ini fokus mengembangkan teknologi manufaktur yang melampaui kemampuan pabrik," ucapnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyakinkan bahwa tenaga manusia tidak akan sepenuhnya tergantikan oleh robot dalam implementasi industri 4.0. Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan cara untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Itu justru akan jadi opportunity atau kesempatan baru, jadi di belakang robot itu akan banyak tenaga kerja yang mengoperasikan," ujar Airlangga.
Dia mencontohkan, misalnya pekerja itu untuk bagian maintenance atau perbaikan dan lainnya. Kata dia, paling penting ada pelatihan untuk meningkatkan skill. "Jumlah tenaga kerjanya selalu terbuka, tetapi kesempatan untuk keterampilannya berbeda," ucapnya.
Maka dari itu, kata Airlangga, di situ ada tugas pemerintah untuk melakukan pelatihan kepada generasi muda untuk menghadapi industri 4.0 tersebut. Saat ini, lanjutnya, Kementerian Perindustrian sudah menyiapkannya.
"Jadi kita sudah punya program, skill for competence, jadi skill dinaikkan dengan keterampilan," ucapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan Rosan dengan PM Lawrence Wong membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi.
Baca SelengkapnyaEMTEK melalui perusahaan yang terafiliasi di dalamnya menjadi mentor untuk mahasiswa
Baca SelengkapnyaKemenperin saat ini telah memiliki peta jalan industri padat karya terkait dengan sektor tekstil, elektronik, hingga sektor manufaktur lainnya.
Baca SelengkapnyaStruktur demografi Indonesia yang didominasi oleh populasi muda memberikan keunggulan kompetitif dalam hal SDM
Baca SelengkapnyaMomentum pertumbuhan ekonomi yang positif saat ini dimanfaatkan Indonesia dengan memperkuat kerja sama internasional untuk mengoptimalkan potensi yang ada.
Baca SelengkapnyaAda 5 perusahaan dari Indonesia yang menawarkan proposal kuat untuk menyediakan listrik rendah karbon ke Singapura.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan Indonesia dan Singapura telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait ekspor listrik.
Baca SelengkapnyaSMF, yang merupakan lembaga penghubung antara sektor publik dan swasta Singapura, mengurasi dan memelopori sejumlah program pengembangan SDM.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menawarkan investasi di ekonomi hijau melalui infrastruktur yang berkelanjutan, dan pembangunan pusat data.
Baca SelengkapnyaKetiga lembaga internasional tersebut adalah JICA, KOICA, ILO.
Baca Selengkapnya