Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sinyal kematian mal dan toko ritel di Indonesia

Sinyal kematian mal dan toko ritel di Indonesia Ramayana dept Store. ©2017 google maps

Merdeka.com - Green Street Advisors telah mengeluarkan hasil survei terbaru mengenai kebiasaan belanja masyarakat dan keberadaan mal di Amerika Serikat. Hasilnya, mal di beberapa tempat menuju arah kematian karena ramainya belanja online yang mengikis penjualan di pusat perbelanjaan.

Menurut penelitian, hunian mal menurun untuk pertama kalinya sejak resesi ekonomi. Pertumbuhan sewa tempat di mal juga terus melambat belakangan ini.

Perusahaan riset real estate ini mengungkapkan, penjualan di mal diprediksi hanya akan tumbuh 1,2 persen antara 2016-2019. Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan awal yaitu 2,6 persen selama rentang waktu yang sama. Pertumbuhan 1,2 persen juga melambat dibanding tahun lalu yang mencapai 4 persen

Tak hanya penjualan, pertumbuhan sewa kios di mal juga diprediksi hanya akan meningkat 1,5 persen selama empat tahun hingga 2019 mendatang. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan awal yang mencapai 2,5 persen.

Menurut Green Street yang dikutip dari CNBC, faktor terbesar yang membebani mal adalah munculnya belanja online. Selain itu, melemahnya permintaan pengecer juga ikut mempengaruhi.

"Penjualan tenant rebound di 2015 setelah melambat beberapa tahun sebelumnya. Namun ini didorong oleh dampak banyaknya pengecer yang tidak produktif dan sudah bangkrut," ucap analis senior, D.J. Busch.

Namun demikian, analis berpendapat, penutupan toko ini menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat memiliki ruang ritel yang terlalu banyak. Misalnya, Sears Holdings baru menutup hampir 600 toko dalam waktu satu tahun. Perusahaan mengatakan awal bulan ini dia kembali menutup toko. Macy juga mempersiapkan diri untuk menutup 36 toko di seluruh AS dalam upaya meningkatkan bottom line-nya.

Bergesernya minat masyarakat ke belanja online tidak diragukan lagi ikut memainkan peran mempengaruhi keberadaan mal. Selain itu, perubahan demografi kota juga mempengaruhi minat orang ke mal. Misalnya, di suatu tempat atau industri tertentu melakukan PHK besar-besaran, maka masyarakat akan menjauh dari tempat tersebut dan mencari pekerjaan.

Kondisi di Amerika Serikat ini tak jauh berbeda dengan Indonesia. Silakan klik selanjutnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Sebut Bisnis Ritel di Indonesia Sedang Tak Baik-Baik Saja, Ini Alasannya
Pengusaha Sebut Bisnis Ritel di Indonesia Sedang Tak Baik-Baik Saja, Ini Alasannya

Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).

Baca Selengkapnya
Meskipun penjualan Honda di GIIAS 2024 merosot, Brio tetap menjadi tulang punggung.
Meskipun penjualan Honda di GIIAS 2024 merosot, Brio tetap menjadi tulang punggung.

Penurunan performa industri otomotif kian terasa, termasuk pada GIIAS 2024.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023

Perekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada

Kebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Baru Anjlok, Pabrikan Hanya Berharap GIIAS dan Akhir Tahun
Penjualan Mobil Baru Anjlok, Pabrikan Hanya Berharap GIIAS dan Akhir Tahun

Industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Pabrikan hanya berharap GIIAS dan akhir tahun, penjualan mobil baru anjlok.
Pabrikan hanya berharap GIIAS dan akhir tahun, penjualan mobil baru anjlok.

Industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya
Penjualan Mobil Anjlok 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Sebenarnya

Sri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen

Sektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.

Baca Selengkapnya