Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sistem pembagian raskin buruk, rakyat miskin terus bertambah

Sistem pembagian raskin buruk, rakyat miskin terus bertambah Kemiskinan kota meleset. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Angka rakyat miskin terus bertambah, khususnya di Nusa Tenggara Barat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), per Maret 2015 kenaikan angka kemiskinan terjadi hampir di semua daerah di Nusa Tenggara Barat. Untuk Kota Mataram kenaikannya mencapai 0,05 persen dari 46 ribu penduduk miskin.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Mataram, Ahsanul Khalik mengatakan pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang kurang tepat berimbas pada peningkatan angka kemiskinan. Selain itu, faktor melemahnya nilai tukar Rupiah juga memberi dampak pada data ini.

"Selain karena faktor melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD), kenaikan harga bahan bakar minyak, pembagian raskin yang kurang tepat saat ini juga berkontribusi terhadap kenaikan angka kemiskinan, khususnya di Kota Mataram," kata Ahsanul Khalik seperti dilansir Antara, Jumat (18/9).

Menurutnya, ada masalah terhadap pembagian di lapangan atau kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM). Di mana RTS PM tidak menerima raskin secara utuh atau penuh sesuai kuota yang ditetapkan yakni sebanyak 15 kilogram per RTS PM.

"Kalau jumlah raskin yang diterima secara utuh oleh penerima, masyarakat miskin tidak akan terlalu terganggu dengan kondisi ekonomi saat ini," sebutnya.

Mantan Camat Cakranegara ini melanjutkan, kondisi yang terjadi saat ini raskin dibagi rata ke masyarakat, sehingga ada masyarakat yang tidak miskin menjadi penerima raskin.

Di samping itu, ada juga RTS PM yang ketika raskin datang, mereka tidak memiliki uang untuk menebus raskinnya dan akhirnya mereka meminjam uang ke orang lain. "Kalau RTS PM meminjam uang untuk beli raskin, ya sama saja artinya masyarakat masih mengalami kesulitan," ujarnya.

Dia berharap, semua pihak yang memiliki kewenangan terhadap distribusi raskin ini harus memikirkan dan memformulasi ulang program raskin.

"Pemerintah perlu melakukan formulasi ulang pemberian raskin ini, apakah dalam bentuk dana atau tetap beras tetapi sistemnya harus diubah tidak seperti sekarang ini. Ini harus dipikirkan pemerintah pusat," ujarnya.

Menurut dia, jika pemerintah tetap memberikan raskin maka RTS PM harus menerima jumlah raskin sesuai ketetapan. Namun, pemerintah juga dapat mengganti raskin dalam bentuk lain seperti bantuan ekonomi dan lainnya.

Ataukah, sambung Khalik, pemerintah memberikan anggaran raskin ke setiap pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah yang akan mencari formulasinya untuk diberikan kembali ke masyarakat miskin.

"Jika kita lihat sistem pemberian raskin saat ini sangat tidak efektif dan tidak menyelesaikan masalah," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penampakan Deretan Bangunan Kumuh Memadati Bantaran Kali Ciliwung di Tengah Kemiskinan yang Semakin Bertambah
FOTO: Penampakan Deretan Bangunan Kumuh Memadati Bantaran Kali Ciliwung di Tengah Kemiskinan yang Semakin Bertambah

Bangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Penurunan Kemiskinan, Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggaran Subsidi Dikaji Ulang
Kejar Target Penurunan Kemiskinan, Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggaran Subsidi Dikaji Ulang

Angka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.

Baca Selengkapnya
Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pengamat Ekonomi INDEF Nailul Huda mengatakan, bansos menjaga daya beli masyarakat kelas miskin

Baca Selengkapnya
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Masyarakat Indonesia Habiskan Rp64 Triliun untuk Beli Rokok dalam Setahun
Ternyata, Masyarakat Indonesia Habiskan Rp64 Triliun untuk Beli Rokok dalam Setahun

Rokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ketimpangan Masyarakat Kaya dan Miskin di Indonesia Naik di Maret 2023, Kenapa?
Ketimpangan Masyarakat Kaya dan Miskin di Indonesia Naik di Maret 2023, Kenapa?

Tingkat ketimpangan pengeluaran si-kaya dan miskin yang diukur menggunakan rasio gini naik menjadi 0,388 pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Di Sidang PHPU MK, Muhadjir Jelaskan Cara Pemerintah Hitung Angka Kemiskinan di Indonesia
Di Sidang PHPU MK, Muhadjir Jelaskan Cara Pemerintah Hitung Angka Kemiskinan di Indonesia

Selain Muhadjir, tiga menteri yang menjadi saksi yakni Airlangga, Sri Mulyani dan Risma.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Orang Miskin Bukan Kendaraan Politik
Said Abdullah: Orang Miskin Bukan Kendaraan Politik

Said Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Bansos dan BLT Bakal Cair Bulan Agustus Ini
Ini Dia Bansos dan BLT Bakal Cair Bulan Agustus Ini

Mereka yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran

Ganjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.

Baca Selengkapnya
Inilah Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta per Maret 2024
Inilah Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta per Maret 2024

BPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024

Baca Selengkapnya