Skandal emisi gas buang terkuak, CEO Volkswagen mengundurkan diri
Merdeka.com - Bulan September jadi momen buruk bagi Volkswagen (VW), sebab skandal emisi gas buang mobilnya akhirnya terkuak. Seminggu setelah perusahaan tersebut diketahui curang dalam uji emisi di Amerika Serikat, direksi perusahaan langsung menggelar pertemuan.
Dilansir dari CNN, CEO VW, Martin Winterkorn langsung mengundurkan diri dalam pertemuan ini. Keputusan ini cukup mengejutkan setelah perusahaan diperkirakan memanipulasi data emisi untuk 11 juta kendaraan di seluruh dunia.
Winterkorn sendiri mengaku tidak tahu ada kecurangan, dan dia meminta maaf dua kali atas kejadian ini. Namun demikian, perusahaan harus membayar USD 7,3 miliar untuk membersihkan skandal ini.
-
Siapa yang membuat Volkswagen? Pada tahun 1937, Dr. Ferdinand Porsche mendirikan perusahaan ini atas permintaan Adolf Hitler, dengan tujuan awal untuk menciptakan mobil yang terjangkau dan dapat bertahan lama bagi masyarakat Jerman.
-
Kenapa Volkswagen dibuat? Pada tahun 1937, Dr. Ferdinand Porsche mendirikan perusahaan ini atas permintaan Adolf Hitler, dengan tujuan awal untuk menciptakan mobil yang terjangkau dan dapat bertahan lama bagi masyarakat Jerman.
-
Bagaimana Volkswagen berkembang? Selama tahun 1950-an dan 1960-an, Volkswagen tumbuh pesat dengan merilis beberapa model mobil baru yang sukses seperti Volkswagen Golf, Volkswagen Passat, dan Volkswagen Polo.
-
VW Kodok dikenal dengan nama apa? Mobil Volkswagen Beetle, juga dikenal sebagai VW Kodok, punya cerita tersendiri yang membedakannya dengan sejarah mobil lain.
-
Siapa yang mendesain VW Kodok? Desain VW Beetle dipercayakan kepada Ferdinand Porsche, pendiri perusahaan Porsche.
-
Kenapa VW Kodok dibuat? Volkswagen Beetle berasal dari konsep yang digagas oleh Adolf Hitler dengan tujuan untuk menghadirkan kendaraan yang terjangkau bagi pekerja Jerman.
Volkswagen sendiri mengatakan akan segera menunjuk CEO baru dalam upaya pemulihan perusahaan. Banyak media yang menyebut, jabatan CEO VW akan diserahkan pada Matthias Mueller. Mathias sendiri saat ini menjabat sebagai bos Porsche yang merupakan bagian dari kelompok Volkswagen. Namun, Volkswagen masih belum mengomentari terkait hal ini.
Diberitakan sebelumnya, Skandal emisi gas buang VW ini diungkap Environmental Protection Agency (EPA) dan California Air Resources Board (CARB) di pekan ini. Dari laporan tersebut terungkap Volkswagen Amerika Serikat telah memasang piranti khusus untuk mengakali angka emisi gas buang agar lolos uji emisi menurut standar negara Amerika Serikat.
Menurut EPA, Audi dan mobil-mobil Volkswagen yang dipasarkan di AS ternyata memiliki kadar gas buang nitrogen oksida (NOx) hingga 40 kali dari batas legal di negara tersebut.
Dilansir Jalopnik (21/9), pihak VW Amerika Serikat sendiri tak menyangkal laporan ini dan melalui CEO Volkswagen Group of America, Michael Horn langsung meminta maaf secara terbuka kepada para penggunanya di ajang perilisan Volkswagen Passat 2016.
"Perusahaan kami telah tidak jujur, kini kami berantakan," ungkap Michael Horn, seperti dirilis Jalopnik.
Aksi tipu-tipu ini juga membuat VW terancam bakal terkena denda sanksi hingga USD 18 miliar. Angka tersebut merupakan akumulasi denda pelanggaran emisi gas buang di 482 ribu unit mobil yang telah dijual ke AS.
"Kami akan memperbaiki masalah (mesin) TDI ini. Kami akan meluruskan masalah ini. Kami akan membayar apa yang kami harus membayar." tambah Horn.
VW sendiri memang mengakui telah memasangkan piranti lunak pada mobil-mobil pengusung mesin diesel turbo berkapasitas 2.0 yang mereka pasarkan ke Amerika Serikat. Varian ini di antaranya adalah VW Beetle, Golf, Jetta, Passat, dan Audi A3.
Skandal kecurangan Volkswagen dalam uji emisi mobil di Amerika memberi dampak buruk pada Qatar. Negara kaya minyak tersebut mengalami kerugian hampir USD 5 miliar atau setara dengan Rp 73,2 triliun.
Qatar harus rela menelan kerugian karena memegang 17 persen saham perusahaan. Sedangkan, saham produsen otomotif asal Jerman itu sendiri anjlok hampir 20 persen akibat kasus yang sedang dihadapi.
Dilansir dari CNN, Qatar menempatkan dana yang cukup besar di Volkswagen. Penempatan dana di VW bagian investasi Qatar yang mencapai USD 256 miliar.
Kini, kasus yang menimpa Volkswagen telah menggerus hampir sepertiga nilai perusahaan secara keseluruhan yaitu sekitar USD 28,5 miliar. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hermansyah menegaskan Pertamina tidak akan mentolerir perbuatan yang dilakukan Arie.
Baca SelengkapnyaHermansyah menegaskan Pertamina tidak akan mentolerir perbuatan yang dilakukan Arie Febriant tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, aksi tak terpuji AR viral. Ia kesal hingga meludahi pengendara lain
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf secara terbuka Wakil Ketua KPK Johanis Tanak ke pihak TNI berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata meminta maaf karena sudah gagal memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaSebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca SelengkapnyaVincent juga menghimbau masyarakat agar menghentikan peredaran video hoaks yang dibuatnya.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Jokowi mewariskan masalah yang cukup besar pada sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaKejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaPHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin sengit untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaDia dijatuhi hukuman sanksi etik berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh pegawai KPK.
Baca SelengkapnyaKomjen Pol (Purn) Firli Bahuri menyatakan mundur dari jabatan Ketua KPK.
Baca Selengkapnya