Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SKK Migas: Alokasi gas untuk dalam negeri besar, tapi tak terserap

SKK Migas: Alokasi gas untuk dalam negeri besar, tapi tak terserap Amien Sunaryadi. ©istimewa

Merdeka.com - Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, Amien Sunaryadi mencatat, Indonesia telah mengekspor gas sebanyak 3.063 british thermal unit per day (BBTUD) atau 47 dari total produksi gas sepanjang tahun lalu. Sebesar 3.848 bbtud atau 53 persen diperuntukkan untuk kebutuhan domestik.

Hal ini tentu bukan suatu keuntungan, mengingat Indonesia merupakan penghasil gas terbesar di dunia.

"Banyak pihak komplain ke SKK Migas gas kebutuhan domestik kurang tapi selalu di ekspor. Kita sudah alokasikan lebih besar dari pada buat ekspor, tapi itu tidak terserap," ujar Amien saat konferensi pers di kantor SKK Migas, Menara Mulia, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Orang lain juga bertanya?

Dia melanjutkan, setiap tahun, pihaknya selalu menambah alokasi gas untuk domestik, namun alokasi yang tersedia tidak dimanfaatkan oleh konsumen di dalam negeri.

Melihat fakta ini, Amien mempertanyakan pihak yang menyudutkan SKK Migas karena dianggap lebih memilih mengekspor gas ketimbang mengalokasikan ke pasar domestik. Pada 2016, alokasi gas untuk domestik bahkan mencapai 4.144 bbtud atau 61 persen, sisanya sebanyak 2.561 bbtud dipasok untuk kebutuhan ekspor.

"Banyak yang komplain alokasi gas buat ekspor. Tapi realisasi (domestik) selalu lebih rendah dari alokasi yang diberikan. Giliran sudah dialokasikan, enggak diambil juga, listrik realisasi lebih rendah, pupuk juga sama," jelasnya.

Menurut Amien, rendahnya realisasi gas yang sudah dialokasikan SKK Migas terjadi karena infrastruktur gas yang belum memadai. "Infrastruktur buat terima langsung gas belum ada, jadi yah seperti itu terus," katanya.

Amien mencontohkan, tahun 2015 untuk sektor listrik telah diberikan alokasikan gas sebesar 1.273,23 bbtud, namun hanya dipakai sebesar 939.11 bbtud. Industri dengan alokasi 1.560,91 bbtud hanya dipakai 1.263,17 bbtud. Sementara pupuk yang diberikan jatah 796,96 bbtud hanya dimanfaatkan sebanyak 737,46 bbtud.

Dari sisi pemanfaatan terbanyak, LNG ekspor sebesar 32,1 persen, industri 18,56 persen, kelistrikan 13,86 persen, ekspor gas pipa 12,89 persen, pupuk 10,89 persen, LNG domestik 4,41 persen, lifting minyak 3,99 persen, LPG domestik 3,12 persen, dan gas kota 0,03 persen.

"Pasokan gas domestik harus terus ditingkatkan. Frame-nya juga penggunaan gas domestik meningkat, makanya 2016 kita tambah alokasinya, sekarang bagaimana infrastruktur gas juga bisa terbangun," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Catat Forum Gas Bumi 2024 Hasilkan Kesepakatan Senilai Rp94,4 Triliun, Ini Detailnya
SKK Migas Catat Forum Gas Bumi 2024 Hasilkan Kesepakatan Senilai Rp94,4 Triliun, Ini Detailnya

Shinta menyampaikan, dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.

Baca Selengkapnya
Pertamina Sumbang 68 Persen Produksi Migas Nasional, DPR: BUMN Ini Telah Mendominasi
Pertamina Sumbang 68 Persen Produksi Migas Nasional, DPR: BUMN Ini Telah Mendominasi

Meski Pertamina hanya menguasai 30 persen blok migas nasional, namun mampu menyumbang 68 persen migas nasional.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023

SKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Belum Capai Target, Lifting Minyak di 2023 Tembus 605.500 BPOD
Belum Capai Target, Lifting Minyak di 2023 Tembus 605.500 BPOD

Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh

Di wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

Baca Selengkapnya
Kebutuhan LNG untuk Gas Industri dan Ekspor Diprediksi Bakal Terus Membesar
Kebutuhan LNG untuk Gas Industri dan Ekspor Diprediksi Bakal Terus Membesar

Nanang percaya permintaan atas LNG ke depan secara domestik bakal naik terus.

Baca Selengkapnya
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini

Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Penyaluran Gas Bumi Diberlakukan Kuota ke Pelanggan
Terungkap, Ini Alasan Penyaluran Gas Bumi Diberlakukan Kuota ke Pelanggan

Selain pemerataan, PGN juga menjaga keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Baca Selengkapnya
Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari
Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari

Rekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.

Baca Selengkapnya