SKK Migas Bantah Shell Bakal Mundur dari Proyek Migas Masela
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membantah kabar PT Shell Indonesia mundur dari proyek migas Masela. Blok migas tersebut dikelola bersama Inpex.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, pihak Shell telah membantah kabar pengunduran perusahaan tersebut dari proyek Blok Masela. Dia pun mengatakan, tidak ada masalah dalam pelaksanaan proyek tersebut.
"Kan hari ini ada bantahan dari Shell Indonesia. Tidak ada masalah kita kan kan di sana leadnya Inpex," kata Dwi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (6/5).
-
Apa yang dibantah Shell Indonesia? Shell Indonesia membantah isu yang beredar mengenai rencana penutupan seluruh unit SPBU di Indonesia.
-
Bagaimana Shell menanggapi isu penutupan? Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, lantaran Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
-
Kenapa Shell di Indonesia tutup? Shell Indonesia membantah kabar penutupan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di seluruh Indonesia. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea menegaskan bahwa kabar itu tidak benar.
-
Siapa yang bilang Shell tutup? Bantahan Shell Indonesia ini, menyusul adanya informasi yang diungkapkan oleh Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal.
-
Bagaimana Shell tetap beroperasi? 'Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami,' ujar Susi.
-
Apa yang ditutup oleh Shell? Shell Indonesia membantah kabar penutupan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di seluruh Indonesia.
Dwi melanjutkan, Shell juga sudah melakukan laporan ke SKK Migas, membantah rencana penjualan saham di Blok Masela. "Secara informally Shell Indonesia menyatakan ndak ada rencana penjualan," ujarnya.
Until diketahui, hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell dalam mengelola Blok Masela sebesar 35 persen. Sedangkan sisanya dimiliki Inpex Coorporation.
Sumber Reuters menyebutkan, Shell berencana melepas PI Blok Masela, untuk membantu pembayaran atas pembelian BG Group 2015 senilai USD 54 miliar.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Shell menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.
Baca SelengkapnyaShell disebut kalah saing dengan Pertamina yang mendominasi bisnis minyak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRumor penutupan SPBU Shell menyeruak lantaran disebut kalah saing dengan Pertamina.
Baca SelengkapnyaShell Indonesia menegaskan bahwa kabar mengenai penutupan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mereka di Indonesia adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaShell menegaskan tetap fokus pada kegiatan operasional.
Baca SelengkapnyaShell dikabarkan akan menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dimilikinya di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaShell Indonesia disebut kalah saing dengan Pertamina yang mendominasi sektor minyak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaProyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya