SKK Migas pastikan Inpex dan Shell tak hengkang dari Blok Masela
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (SKK Migas) memastikan operator Blok Masela, Maluku yakni Inpex Corporation dan Shell Corporation tak bakal hengkang atas keputusan yang telah diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keputusan Jokowi ini berbanding terbalik dengan hasil kajian para operator tersebut yang lebih memilih skema kilang di laut.
"Setelah diskusi, Inpex dan Shell tidak ada rencana cabut dari Blok Masela. Jadi akan tetap di Blok Masela. Hanya mereka perlu waktu hitung ulang rencana kerja untuk kilang di darat (onshore)," ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (24/3).
Selain itu, SKK Migas meminta para operator menerima keputusan Presiden Jokowi yang memilih kilang di darat.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Amien pun meminta operator untuk mengajukan revisi ulang rencana pengembangan (POD) dengan menggunakan kilang di darat.
"Batas waktu saya kira dalam waktu secepatnya. Pertama-tama mengusulkan jadwal pekerjaan terlebih dahulu," jelas dia.
Terkait rencana pemutusan hubungan kerja (PHK), Amien mengaku belum mendapatkan kepastian dari pihak Inpex. Hanya saja, kata dia, Inpex meminta waktu dalam merevisi ulang rencana pengembangan Blok Masela dengan skema kilang di darat.
"Tadi kan diserap dulu, dan siapkan rencana kerja berikutnya. Jadi tergantung rencana kerja berikutnya. Kalau kegiatannya banyak, tentu personil bertambah. Kalau sedikit, tentu akan dikurangi," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaAda beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaAda pihak yang berusaha untuk menghalau terbitnya kebijakan yang akan memudahkan pelaku industri tertentu.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca SelengkapnyaTidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca Selengkapnya