SKK Migas proyeksi penerimaan hulu 2018 capai USD 15 M, lampaui target APBN
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) memprediksi, hingga akhir 2018, penerimaan negara yang berasal dari industri hulu migas bisa mencapai USD 15 miliar. Angka ini melampaui target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar USD 11,9 miliar.
"Goalnya kayaknya bisa mencapai USD 15 miliar," ujar Wakil Ketua SKK Migas, Sukandar, dalam acara Forum Merdeka Barat, di Jakarta, Rabu (1/8).
Target ini tidak berlebihan, sebab pada semester I tahun ini, realisasi penerimaan negara yang berasal dari industri hulu migas sudah mencapai USD 8,5 miliar atau 71 persen dari target APBN 2018.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana AI membantu Pertamina Hulu Rokan mencapai target produksi minyak? 'Tak bisa dipungkiri, industri migas saat ini menghadapi banyak tantangan. Tetapi, dengan bantuan teknologi AI baik dari sisi teknis maupun IT, kami berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik demi memenuhi target produksi migas nasional,' ujar Corporate Secretary PHR, Rudi Arrifianto dalam acara Media Gathering di Pekanbaru, ditulis Kamis (26/10).
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
Meskipun demikian, Sukandar mengakui, realisasi produksi minyak dan gas (lifting migas) masih berada di bawah target tahun ini sebesar 2 juta BOEPD.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh SKK Migas, hingga semester I-2018 realisasi lifting migas secara keseluruhan adalah 1.923 BOEPD. Masing masing adalah 771 ribu BOPD untuk minyak dan 1.152 BOEPD untuk gas.
"Realisasi produksi masih di bawah target, tapi kami tidak berkecil hati. Tahun ini kita punya goal 2 juta barel oil equivalen. 800 ribu oil, gasnya 1.200 ribu," jelasnya.
Dia mengatakan, lifting migas, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah jitu baru. Salah satunya dengan menyiapkan lapangan-lapangan pengeboran baru untuk menambah lifiting migas.
Seperti misalnya adalah blok migas Indonesia Deeper Water Development (IDD). Menurutnya blok migas tersebut memiliki potensi LNG sebesar 6 juta ton pertahun.
"Ini kita lagi develop lapangan baru. Paling cepet itu tiga tahun lagi baru first gas muncul. Kami di SKK optimis, pre feed-nya sudah kelar. Nah, lalu bisa dialirkan ke Badak LNG Plan. Jadi, Badak akan ada 1 trail lagi yang running. Badak ini gak seperti Arun yang menyusun terus. Jadi, kita bisa bawa LNG ke badak supaya bisa lebih efisien," imbuhnya.
Selain itu ada juga Blok Migas Masela yang memiliki potensi sebesar 9,5 juta ton LNG dan 150 mm gas pipa. Lalu masih ada beberapa blok migas lagi uang menurutnya masih banyak sekali menyimpang potensi minyak dan gas.
"Masela, ini besar 9,5 juta ton LNG dan 150 mm gas pipa. Ini bisa nambah 9,5 juta ton. JTB, ini dioperator Pertamina EP Cepu, ini 190 mmscfd. Tangguh 700, dan lainnya. Jadi kami berharap dalam dua empat tahun ke depan bisa menambah produksi minyak dan gas di Indonesia. Kalau di jumlah ini demand besar. 800.000 barel. Tapi tak bisa besok, ini butuh waktu," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi meningkat 15 persen dari realisasi 2023 senilai USD 13,7 miliar.
Baca SelengkapnyaSejak 2020, tren gairah investasi hulu migas di Indonesia berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaInvestasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca Selengkapnya