SKK Migas Sebut Lifting Gas Tak Capai Target Akibat Serapan Rendah
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, tak tercapainya target produksi gas siap jual (lifting gas) semester I 2019, akibat penyerapan yang belum optimal. Total lifting gas semester pertama 2019 sebesar 5913 MMSCFD atau 1,056 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD), masih di bawah target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 1,25 juta BOEPD.
"Untuk realisasi lifting gas dikisaran 86 persen dari target APBN," kata Kepala Divisi Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher, di Jakarta, Rabu (10/7).
Wisnu mengungkapkan, penyebab realisasi lifting gas semester pertama 2019 belum mencapai target adalah penyerapan gas yang belum optimal. Salah satunya kargo gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) di Bontang yang belum diserap maksimal oleh Pertamina sebagai pembeli, sehingga menyebabkan harus ada penurunan pasokan gas di Bontang.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Bagaimana menghitung konsumsi BBM? Untuk menentukan konsumsi bahan bakar menggunakan metode full to full, pertama-tama catat angka odometer pada saat mengisi tangki bensin hingga penuh. Setelah itu, catat angka odometer lagi setelah melakukan pengisian ulang. Hitung selisih antara kedua angka tersebut dan bagi dengan jumlah liter bahan bakar yang diisi ulang.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
Rata-rata penurunannya sekitar 200 MMSCFD dari semua produsen gas di Kalimantan Timur, sejak Juni 2019 hingga saat ini. "Penyerapan oleh buyer (pembeli) cukup menentukan (lifting gas)," tegas Wisnu.
Namun menurut Wisnu, seiring dengan estimasi kebutuhan energi yang lebih besar pada semester II 2019, penyerapan gas termasuk LNG diperkirakan akan lebih maksimal, sehingga secara keseluruhan penyerapan gas bisa lebih baik di semester II 2019.
"SKK Migas bersama mitra KKKS terus berupaya melaksanakan program pengembangan secara berkelanjutan, serta juga melaksanakan eksplorasi untuk mencari cadangan migas yang baru," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaShinta menyampaikan, dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca Selengkapnya