SMF Siapkan Rp 2,3 Miliar untuk Pembiayaan Homestay di Lokasi Wisata
Merdeka.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencanangkan beberapa program strategis di tahun ini. Salah satunya yakni melalui program pembiayaan homestay untuk dibeberapa destinasi wisata.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, melalui program ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membangun atau memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan. Sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja.
Sebagai pilot project, Perseroan akan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,3 miliar untuk dua destinasi wisata, yakni Desa Wisata Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah dan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
-
Kenapa Jagoan Banyuwangi dijadiin Pilot Project? 'Kami akan berkolaborasi dan juga melihat secara langsung bagaimana pengembangan dan pembinaan UMKM Banyuwangi yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi.''Program ini sudah sering kami dengar dan bahkan sudah direplikasi oleh daerah lain, karena itu kami ingin agar pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional,' kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu, Adi Budiarso saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin (22/4).
-
Bagaimana Desa Mukapayung mengembangkan pariwisata? Mengutip laman jadesta.kemenparekraf.go.id, masyarakat di Desa Mukapayung banyak yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata. Mereka mengembangkan sejumlah destinasi alam, mulai dari trail running, lembah curugan Gunung Putri, camping, hiking sampai panjat tebing.
-
Mengapa Gunungkidul menargetkan PAD wisata Rp28,9 miliar? “Sementara target perolehan PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar di 2023. Adapun target wisatawan sebanyak 4.117.190 orang,“ ujar Sukmono.
-
Bagaimana Karang Taruna Sedyo Bakti membantu para pemuda desa dalam mengembangkan potensi wisata? Misalnya kita mengadakan outbond atau pelatihan agar para pemuda ini bisa menjadi pemandu wisata. Terus ada pelatihan fotografi. Selain itu yang rutin kita lakukan setiap tahun adalah pelatihan kewirausahaan,' ujar Fauzan.
-
Mengapa Desa Janti memilih mengembangkan sektor wisata? Disampaikan Direktur BUMDes Desa Janti, Danang Joko Wijayanto, adanya pemanfaatan potensi wisata dan UMKM di Desa Janti juga merupakan upaya untuk membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengentaskan kemiskinan.
-
Apa kegiatan yang dilakukan oleh Karang Taruna Sedyo Bakti untuk mengelola wisata di Desa Sriharjo? Para pemudanya ikut jadi pengelola di sini,' ujar Fauzan, mengutip YouTube Bantul TV.
Untuk Desa Wisata Nglanggeran sendiri, SMF menyiapkan plafon senilai Rp 1,6 miliar. Sementara Rp 700 juta sisanya akan digelontorkan untuk Desa Wisata Samiran.
"Dua destinasi wisata ini dibidik untuk menjadi pilot project dalam implementasi program ini. Diperkirakan program ini akan selesai di bulan Juli tahun ini," kata Ananta saat dijumpai di Kantornya, Jakarta, Rabu (10/4).
Dalam program ini, Perseroan akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mendukung program pengembangan destinasi wisata khususnya pembiayaan homestay.
"Program ini merupakan bentuk dari dukungan SMF terhadap program pemerintah dalam hal pengembangan wisata untuk meningkatkan devisa," imbuhnya.
Selain Program Pembiayaan Homestay, Perseroan juga mencanangkan Program Pembangunan Rumah di Daerah Kumuh, di mana SMF akan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui program KOTAKU (kota tanpa kumuh) untuk turut serta mengatasi daerah kumuh melalui renovasi atau pembangunan rumah.
Pembangunan rumah di daerah kumuh tersebut nantinya akan bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui ketersediaan hunian yang layak, serta menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan PT SMF, Heliantopo mengatakan, untuk program KOTAKU pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk di tiga lokasi. Adapun ketiga lokasi tersebut diantaranya akan dibangun di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera.
"Ada tiga lokasi Pulau Jawa itu di Semarang, Kalimantan di Pontianak dan Sumatera sendiri akan dibangun di Medan, Padang, Palembang, masih kita liat. Tapi untuk 2 kota lain sudah kita lakukan survei," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembiayaan homestay SMF di Desa Nglanggerang berkontribusi dalam mendukung peningkatan taraf hidup dan perekonomian warga.
Baca SelengkapnyaRakornas DPSP Borobudur, Pemerintah akan Tarik 2 Juta Turis dan Dapat Pendapatan 2 Miliar Dolar
Baca SelengkapnyaPembangunan Rumah Gratis tersebut berdiri di lahan sumbangan milik Menteri PKP Maruarar seluas 2,5 hektare (ha).
Baca SelengkapnyaSecara rinci, realisasi pembebasan lahan di IKN untuk Januari 2024 hingga 4 Oktober 2024 sebesar Rp1,43 triliun.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin membangun penginapan (homestay) Kampung Wisata Betawi di Setu Babakan.
Baca SelengkapnyaPada awalnya, Embung Bansari dibangun untk fasilitas pengairan petani sekitar. Namun tempat itu justru berkembang menjadi kawasan wisata.
Baca SelengkapnyaPerusahaan pelat merah ini butuh suntikan dana dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) untuk menopang program milik Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno menunjukkan komitmen terhadap pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetiap sudut di Dusun Butuh menyajikan sensasi tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaSandi bahagia desa wisata ini dapat investasi jutaan dolar dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaDana ini disalurkan kepada masyarakat melalui perbankan dengan bunga yang telah ditentukan pemerintah maksimum sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian Proyek Penataan Kawasan Taman Balekambang merupakan pencapaian perseroan dalam membangun kawasan hijau.
Baca Selengkapnya