SMRC: 40% Warga merasa ekonomi lebih baik dibanding tahun lalu
Merdeka.com - Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan tren perbaikan dibandingkan tahun lalu. Kondisi tersebut terlihat dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, 40 persen masyarakat menilai perekonomian Indonesia lebih baik ketimbang tahun lalu. Sementara itu, masyarakat yang menilai kondisi perekonomian saat ini lebih buruk hanya 20 persen dan yang merasa tidak ada perubahan sebanyak 32 persen.
"Sekitar 40 persen warga merasa kondisi ekonomi nasional sekarang lebih baik atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Lebih banyak ketimbang yang merasa lebih buruk atau jauh lebih buruk sebanyak 20 persen dan yang merasa tidak ada perubahan 32 persen," kata Sirojudin di Hotel San Pasific, Jakarta, Minggu (23/10).
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Atas perbaikan ekonomi itu, Sirojudin mengungkapkan sekitar 56 persen responden optimis kondisi ekonomi nasional setahun ke depan atau jauh lebuh baik dibanding sekarang. Dan hanya 6 persen warga yang berpendapat perekonomian nasional akan lebih buruk satu tahun ke depan.
"Mayoritas warga, 65 persen merasa bahwa kondisi ekonomi nasional setahun ke depan akan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang," terangnya.
Selain itu, menurutnya, 65 persen masyarakat menilai perekonomian rumah tangga ke depan akan lebih baik dan sebesar tujuh persen masyarakat menilai akan jauh lebih baik. Sedangkan, yang menilai lebih buruk hanya lima persen dan yang bilang tidak ada perubahan hanya 21 persen.
"Mayoritas warga 65 persen merasa kondisi ekonomi rumah tangganya setahun ke depan akan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang," jelas dia.
Survei ini dilakukan pada 13-17 Oktober 2016. Populasi survei ini melibatkan seluruh warga Indonesia yang memiliki hak pilih di Pemilu yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Populasi survei sendiri dilakukan dengan metode random (multistage random sampling) 1.220 responden. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Selain itu, untuk response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1035 atau 84,8 persen. Sebanyak 1035 responden yang dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar +/- 3.1% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaAda sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun Presiden Jokowi memimpin RI, sejumlah masyarakat punya kesan dan pesan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaCharta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca Selengkapnyamargin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 75,6 persen versi Litbang Kompas.
Baca Selengkapnya