Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal Blok Masela, SKK Migas tunggu kajian konsultan independen

Soal Blok Masela, SKK Migas tunggu kajian konsultan independen

Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan pembangunan infrastruktur dalam upaya pengembangan Blok Masela, Maluku memakai konsultan internasional untuk memilih dua skenario yaitu darat dan laut. Konsultan ini nantinya akan memberikan rekomendasi profesional sebagai pertimbangan mengambil keputusan.

“Jadi, keputusan persetujuan revisi PoD-1 Lapangan akan menunggu rampungnya kajian dari konsultan independen,” kata Amien di Jakarta, Rabu (7/10).

Berbeda dengan Amien, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli malah menolak pembangunan kapal terapung gas alam cair (Floating LNG) di Blok Masela, Maluku. Alasannya, teknologi kapal tersebut masih baru dan belum banyak digunakan.

Orang lain juga bertanya?

Dia menyayangkan pejabat Indonesia malah membujuk asing membangun kapal terapung. Padahal, cadangan gas di Blok Masela yang mencapai 10,7 triliun kaki kubik menjadi daya tarik sendiri untuk Indonesia.

"Pejabat kita yang tidak sensitif berhasil dibujuk perusahaan asing supaya bikin floating plant pabrik terapung yang besar tingginya tiga kali Monas besarnya lebih besar dari kapal induk Amerika, padahal ini belum teruji, di Australia juga belum jadi," kata Rizal.

Rizal menegaskan pejabat itu malah menganggap kapal terapung gas alam cair (Floating LNG) lebih murah dibanding membangun pipa gas di pesisir pantai.‎ Dia pun mengaku kecewa dengan sikap pejabat tersebut.

"Kalau dilihat lagi ini angkanya ngawur, bagaimana kita kalau investasi di pipa dan ternyata tidak begitu jauh dan ditakut-takuti bahwa itu ada palung dalam, saya betul-betul kecewa," tutupnya.

Sebelumnya, pengembangan Lapangan Abadi dibuat dalam dua skenario, yaitu darat dan laut. Biaya kapital untuk membangun kilang di darat sebesar USD 19,3 miliar dan di laut sebanyak USD 14,8 miliar. Sementara biaya operasional per tahun untuk kilang di darat diperkirakan sebesar USD 356 juta dan di laut sebesar USD 304 juta.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai

SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam

Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .

Baca Selengkapnya
Menperin Tak Hadir di Rapat, Kelanjutan Program Harga Gas Bumi Murah Masih Tanda Tanya
Menperin Tak Hadir di Rapat, Kelanjutan Program Harga Gas Bumi Murah Masih Tanda Tanya

Kepastian program HGBT ke depannya memang harus mencapai quorum antara dirinya bersama Menteri Keuangan dan Menperin.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Tanggapi Isu Reshuffle serta Diganti Banhlil: Kalau Benar, Kenapa?
Menteri ESDM Tanggapi Isu Reshuffle serta Diganti Banhlil: Kalau Benar, Kenapa?

Arifin meminta kepada publik untuk menunggu saja kabar selanjutnya tanpa menepis kabar yang beredar.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela

Proyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Bantah Pertamax Disubsidi: Yang Ngarang Siapa
Menteri ESDM Bantah Pertamax Disubsidi: Yang Ngarang Siapa

Pertamina memilki BBM dengan oktan lebih rendah dari 92, yaitu RON 90 yang selama ini dijual dengan nama produk Pertalite.

Baca Selengkapnya
Bos MIND ID Beberkan 3 Fakta Vale SA Investasi Asal-asalan di Indonesia
Bos MIND ID Beberkan 3 Fakta Vale SA Investasi Asal-asalan di Indonesia

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai, Vale SA tidak berniat menggelontorkan investasinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Soal Ormas Kelola Tambang, Muhammadiyah Pilih Ukur Diri Khawatir Jadi Masalah untuk Negara
Soal Ormas Kelola Tambang, Muhammadiyah Pilih Ukur Diri Khawatir Jadi Masalah untuk Negara

Organisasinya tidak akan tergesa-gesa terkait konsesi tambang yang ditawarkan pemerintah

Baca Selengkapnya
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang

Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya