BPS: Deflasi Februari tertinggi kedua dalam 50 tahun terakhir
Merdeka.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadiwibowo melihat, deflasi atau penurunan harga yang terjadi dalam dua bulan yakni Januari dan Februari tidak lepas dari kebijakan pemerintah menjaga harga barang dan menjaga pasokan barang. Harga beras yang melambung tinggi beberapa pekan terakhir belum berdampak pada tekanan inflasi.
"Deflasi Februari karena adanya andil pemerintah terutama kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Seperti penurunan harga BBM pada akhir tahun. Sehingga efeknya Januari dan Februari masih deflasi," ujar dia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/3).
Dari catatan BPS, Januari dan Februari jarang mengalami deflasi. Biasanya, kata dia, deflasi terjadi pada Maret dan April. Besaran deflasi pada Februari 2015 merupakan tertinggi kedua sepanjang 50 tahun terakhir. Sasmito menyebut, dalam 50 tahun terakhir, tercatat hanya lima kali mengalami deflasi.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana deflasi dihitung oleh BPS? BPS mencatat bahwa pada bulan tersebut, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan, yang menyebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 di bulan Agustus 2024 menjadi 105,93 di bulan September 2024.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
"Dari 50 tahun sangat jarang deflasi. Ini baru deflasi Februari yang kelima sepanjang 50 tahun lalu atau 600 bulan," ucapnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Februari 2015 terjadi deflasi 0,36 persen. Sedangkan, bulan Januari juga terjadi deflasi sebesar 0,24 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik memeriksa betul apa penyebab dari deflasi tersebut.
Baca SelengkapnyaSedangkan secara tahun kalender ataupun year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,74 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi pada periode 1999 terjadi selama tujuh bulan berturut-turut. Dalam catatannya, deflasi terjadi pada Maret hingga September.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBPS menyatakan, deflasi September 2024 sebesar 0,12% month-to-month. Kondisi ini menyebabkan pasar-pasar menjadi sepi.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi pada sektor transportasi turut memperburuk daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaDeflasi berturut-turut terjadi sejak Mei hingga Agustus 2024. Per Agustus 2024, BPS mencatat deflasi 0,03 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaMendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.
Baca Selengkapnya