Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal Pelanggaran Laporan Keuangan Garuda, Ini Pesan Luhut

Soal Pelanggaran Laporan Keuangan Garuda, Ini Pesan Luhut Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat suara terkait kasus laporan keuangan milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tahun buku 2018. Luhut menekankan di era sekarang ini sudah tidak bisa lagi memanipulasi data, sebab semua sudah termonitoring.

"Ya zaman sekarang tidak bisa lagi bohong-bohong. Karena semuanya nampak termonitor dengan baik. Pasti ketahuan kalau ada kecurangan," kata Luhut dalam acara coffee morning di Kantornya, Jakarta, Selasa (2/7).

"Jadi saya titip semua, zaman sekarang banyak orang orang yang, maaf ya senior-senior itu yang menganggap bahwa kalau zaman sekarang Menteri nya itu bisa tipu tipu, enggak Bisa lah, karena semua itu termonitor dengan baik, itu membuat sekarang pemerintah itu jauh lebih transparan," sambungnya.

Luhut mengatakan, sebetulnya kasus laporan yang ada pada perusahaan berplat merah ini menjadi satu dari permasalahan lain yang ada di tubuh Garuda Indonesia. Seperti misalnya masalah harga tiket pesawat yang dianggap tidak benar, serta efisiensi dari harga minyak atau avtur.

"Jadi kembali masalah garuda ini memang sudah ada masalah dari masa lalu," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, laporan ini menjadi janggal lantaran kontrak kerja sama antara Mahata dengan Garuda Indonesia selama 15 tahun senilai USD 241 juta dibukukan sebagai pendapatan Garuda dalam laporan keuangan 2018. Padahal manajemen Garuda sendiri belum menerima pembayaran dari Mahata, sehingga berujung pada penolakan terhadap dua komisarisnya.

Atas kasus ini, Kementerian Keuangan pun menjatuhkan sanksi kepada Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan. Keduanya adalah auditor laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak Tahun Buku 2018.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Hadiyanto, mengatakan sanksi diberikan setelah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) c.q. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) memeriksa AP/KAP tersebut terkait permasalahan laporan keuangan Garuda Indonesia tahun buku 2018.

"Khususnya pengakuan pendapatan atas perjanjian kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi yang diindikasikan tidak sesuai dengan standard akuntansi," ujarnya.

Selain sanksi tersebut, Garuda Indonesia juga dikenakan denda hingga Rp1,25 miliar yang harus dibayarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Total semua sekitar Rp1 miliar dibayarkan kepada OJK, dan Rp250 juta ke BEI," jelas Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Wajah Marah Luhut Sikat Mantan Menteri Doyan Kritik Jokowi
VIDEO: Wajah Marah Luhut Sikat Mantan Menteri Doyan Kritik Jokowi

Luhut B Pandjaitan menyerang balik para mantan pejabat, yang mengkritik pemerintah

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara

pemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tegas Luhut
VIDEO: Nada Tegas Luhut "Sesama Pembantu Presiden Jangan Khianati Ketentuan!"

Luhut juga menegaskan untuk menjaga kredibilitas Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun

Baca Selengkapnya
Heboh Korupsi Timah Rugikan Negara Rp271 Triliun, Menko Luhut Pandjaitan Akhirnya Angkat Bicara
Heboh Korupsi Timah Rugikan Negara Rp271 Triliun, Menko Luhut Pandjaitan Akhirnya Angkat Bicara

“Kasus timah ini memang pembelajaran buat kita semua. Jujur, kita mungkin agak terlambat mendigitalisasi,” kata Luhut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia

Menko Luhut Binsar Panjaitan blak-blakan bahwa praktik korupsi tak mungkin bisa hilang dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Turun Gunung, Luhut Ungkap Kegagalan Tom Lembong dan Kebohongan Cak Imin
VIDEO: Turun Gunung, Luhut Ungkap Kegagalan Tom Lembong dan Kebohongan Cak Imin

Luhut mengatakan Tom Lembong adalah orang yang gagal menjalankan tugas.

Baca Selengkapnya
Luhut: Saya akan Tetap Loyal pada Pak Jokowi Sampai Dia Tak Butuh Saya
Luhut: Saya akan Tetap Loyal pada Pak Jokowi Sampai Dia Tak Butuh Saya

Luhut membantah kabar dirinya mundur dari Jabatan Menko Kemaritiman dan Investasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Laporan Luhut Ke Jokowi & Prabowo, Sri Mulyani Tertawa, KPK Marah
VIDEO: Laporan Luhut Ke Jokowi & Prabowo, Sri Mulyani Tertawa, KPK Marah

Luhut bercerita laporannya pada Jokowi dan Prabowo soal family office dan business

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Soal Bersih-Bersih BUMN: Masih Ada yang Bermasalah, Tunggu Tanggal Mainnya
Erick Thohir Soal Bersih-Bersih BUMN: Masih Ada yang Bermasalah, Tunggu Tanggal Mainnya

Erick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Ekspor Durian Masuk Ranah Digital
Luhut Minta Ekspor Durian Masuk Ranah Digital

Luhut ingin sistem digital bisa menaungi data perdagangan durian dan hasil kekayaan alam lainnya.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Kader Golkar Jangan Mau Diatur Pihak Luar
Luhut Minta Kader Golkar Jangan Mau Diatur Pihak Luar

Luhut meminta seluruh pihak di internal Golkar kompak dan tak terpengaruh dengan dugaan upaya dari pihak luar.

Baca Selengkapnya